Atep Nurdjaman™ Official Home Page

                                                                                                                                                                                                  

Atep Nurdjaman™ Official Home Page

                                                                                                                                                                                                  
AKAN LEBIH BAIK TAMPILAN HOME PAGE INI APABILA MONITOR ANDA DI SET PADA SETTING 1024 x 768 PIXEL YAITU DENGAN CARA MENGKLIK START DILANJUTKAN MENGKLIK CONTROL PANEL SELANJUTNYA KLIK DISPLAY DAN KLIK SETTING DAN TENTUKAN UKURAN PIXEL DENGAN CARA MENGGESER MISTAR SCREEN RESOLUTION KE 1024 x 768 PIXEL KEMUDIAN KLIK OK…..MONITOR ANDA AKAN TAMPIL LEBIH INDAH

 

PILIH TOPIK/BAB DI BAWAH INI

 

 

 

HALAMAN UTAMA

 

JUDUL DALAM JILID

 

EKSPRESI DIRI

 

SUMMARY

 

RINGKASAN

 

KATA PENGANTAR

 

DAFTAR ISI

 

PENDAHULUAN

 

  TINJAUAN PUSTAKA

 

METODOLOGI PENELITIAN

 

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

KESIMPULAN DAN SARAN

 

DAFTAR PUSTAKA

 

LAMPIRAN

 

SAYA DI DIRI SAYA (I WHO ME)

 

APPENDIX

 

   FIKIR SAYA SELANJUTNYA- TERTUANG

 

      BIDANG KAJIAN   SAYA-ATEP NURDJAMAN™ DALAM BIDANG KIMIA ORGANIK

   

 

 


 

 

ENGLISH

 

 

PREVIOUS PAGE - NEXT PAGE

 

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

TERHADAP BUKU AL-QUR’AN DAN TERJEMAHNYA (DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA , TAHUN 2002-DITERBITKAN TAHUN 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004)

 

 

LANJUTAN-DIPERJELAS SEBAGAI CERMINAN DAMPAK DARI DIPERBAIKINYA BUKU AL-QUR’AN DAN TERJEMAHNYA (DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA, TAHUN 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990) MENJADI BUKU EDISI BARU YAITU BUKU AL-QUR’AN DAN TERJEMAHNYA (DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA, TAHUN 2002-DITERBITKAN TAHUN 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004),………….KESIMPULANNYA, KEDUA BUKU TERSEBUT ADALAH BUKU YANG BENAR-BENAR SALAH………………...………………….... ………………………………………….…………KESIMPULAN MENDAHULUI BAB HASIL DAN PEMBAHASAN KARENA PERLU PENYEBABNYA ADALAH PENELITIAN PENDAHULUAN MEMBUKTIKAN BAHWA BANYAK TERJEMAH AYAT-AYAT YANG DITELITI DI BUKU EDISI BARU (2002) HAMPIR SAMA DENGAN TERJEMAH AYAT-AYAT YANG TERDAPAT DI BUKU EDISI LAMA YANG SECARA ISI (ARTI/TERJEMAH DAN TAFSIR) MENUNJUKKAN KEJANGGALAN DAN KESALAHAN  YANG SAMA BAHKAN LEBIH FATAL, UNTUK ITU DIPERLUKAN PENJELASAN TAMBAHAN KETERANGAN YANG AKAN MENCERMINKAN KETIDAK BECUSAN PENTERJEMAH (LAJNAH PENTASBIH MUSHAF AL-QUR’AN DAN YAYASAN IMAN JAMA JAKARTA) DALAM HAL KETIKA MENERJEMAHKAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN DARI BAHASA ASLINYA YAITU BAHASA ARAB KE DALAM BAHASA INDONESIA, HAL TERSEBUT TERBUKTI DENGAN ADANYA PENAMBAHAN-PENAMBAHAN KATA-KATA YANG DIBIKIN PENTERJEMAH YANG DISISIPKAN DI AYAT-AYAT HASIL TERJEMAH SEOLAH-OLAH BAGIAN DARI AYAT ITU SENDIRI PADAHAL DENGAN PENCANTUMAN TAMBAHAN KATA-KATA TERSEBUT AKAN MEMICU FIKIRAN YANG TIDAK-TIDAK DARI PARA PEMBACA………SALAH SATUNYA ADALAH PEMBACA MENGANGGAP BAHWA AYAT TERSEBUT SENGAJA DIBIKIN OLEH PENTERJEMAH ATAU ORANG LAIN SELANJUTNYA AKAN MEMICU PEMBACA UNTUK TIDAK MEMPERCAYAI AYAT TERSEBUT DAN AKHIRNYA TIDAK AKAN MEMPERCAYAI AL-QUR’AN YANG NOTABENE PEDOMAN BAGI UMAT ISLAM UNTUK MENJALANKAN IBADAH KESEHARIAN…..SELANJUTNYA ANDA AKAN BISA MENEBAKNYA.

 

DI BAWAH INI ADALAH PAPARAN PENULIS-ATEP NURDJAMAN YANG SEBENARNYA SUDAH DITULIS DI BUKU KARYA ILMIAH SAYA(ATEP NURDJAMAN) SEBELUMNYA TETAPI KARENA DIANGGAP PERLU OLEH PENULIS YANG JUGA PENELITI-BOTH ATEP NURDJAMAN MAKA DICANTUMKAN LAGI TANPA MERUBAH ISI DAN ARTI TETAPI MALAH DITAMBAH DENGAN KETERANGAN-KETERANGAN UNTUK MEMPERJELAS DAN JUGA ADANYA TEMUAN-TEMUAN LAIN.

            Penelitian yang dilakukan oleh penulis telah menghasilkan berbagai temuan yang cukup mengejutkan saya khususnya dan umumnya para pemerhati terhadap kajian-kajian Islam. Keterkejutan didasarkan atas banyaknya ayat-ayat Al-Qur’an yang dari segi tafsiran sangat diragukan kebenarannya, dan juga banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang mempunyai kesalahan ketika diterjemahkan dari bahasa aslinya, yaitu bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia, dan di lain pihak mempunyai tafsiran yang bertentangan baik dalam ayat Al-Qur’an itu sendiri, maupun di ayat Al-Qur’an yang lain, ataupun juga dengan ayat-ayat Al-Qur’an lainnya di dalam surat yang berlainan. Selain itu ditemukan perbedaan yang mencolok antara Al-Qur’an dalam versi bahasa Inggris maupun dalam versi bahasa Indonesia dari segi kesamaan arti.

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk uraian singkat kesalahan, kejanggalan atau hal-hal lainnya yang didasarkan atas temuan ayat-ayat Al-Quran yang mempunyai kesalahan-kesalahan dari segi terjemahan maupun dari segi tafsirannya, TAMBAHAN…DI BUKU AL-QUR’AN DAN TERJEMAHNYA DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA, TAHUN 2002-DITERBITKAN TAHUN 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004) MALAH TERDAPAT KESALAHAN YANG BARU YAITU DENGAN ADANYA KATA TAMBAHAN DIANTARA HASIL TERJEMAH DARI TEKS BAHASA ARAB KE TEKS BAHASA INDONESIA YANG TERLETAK DI DALAM TANDA KURUNG SEBAGAI PENJELASAN DARI PENTERJEMAH YANG BISA MENYESATKAN PEMBACA DAN JUGA ADANYA PENGGANTIAN KATA-KATA TERTENTU YANG TERDAPAT DALAM BUKU EDISI SEBELUMNYA, DIBANDINGKAN (…….)  DENGAN KATA-KATA BARU YANG TERDAPAT DALAM BUKU EDISI BARU (TAHUN 2002) YANG SAMA SEKALI BERBEDA DARI SEGI ARTI, MISALNYA KATA SESUNGGUHNYA YANG TERDAPAT DI BUKU EDISI LAMA (TAHUN 1998) DIGANTI DENGAN KATA SUNGGUH ATAU KATA PASTI ATAU KATA BENAR DI BUKU EDISI BARU (TAHUN 2002) YANG TENTUNYA SAMA SEKALI BERBEDA ARTI DAN MAKSUDNYA, MISALNYA PADA SURAT Al Araaf (7) : 15, AKAN TETAPI PENGGANTIAN KATA TERSEBUT TIDAL KONSISTEN SEPERTI YANG DIJANJIKAN OLEH LAJNAH PENTASBIH MUSHAF AL-QUR’AN DAN YAYASAN IMAN JAMA JAKARTA DIMANA KATA SESUNGGUHNYA YANG TERDAPAT DALAM BUKU EDISI LAMA TIDAK DIGANTI MENJADI KATA SUNGGUH ATAU KATA PASTI ATAU KATA BENAR DI EDISI YANG BARU DALAM SURAT Al Hijr (15) : 37 SEPERTI TERCANTUM DI BAWAH DI POIN 1. Uraian dimulai dengan pencantuman ayat-ayat Al-Qur’an, yang semampu penulis cantumkan semua dalam bentuk terjemahan bahasa Indonesia dan juga teks Arabnya dengan mencantumkan nomor surat, nama surat, dan nomor ayat, yang kemudian diikuti dengan pembahasan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut. Pencantuman ayat-ayat Al-Qur’an, apabila terdapat dengan jumlah yang banyak penulis hanya mencantumkan beberapa buah ayat secara lengkap dengan terjemahan dan teks Arab-nya, sedangkan yang lainnya hanya mencantumkan nama surat, nomor surat, dan nomor ayat saja, diharapkan pembaca dapat menceknya dan membandingkannya sebelum melihat pembahasan dari ayat-ayat Al-Qur’an tersebut.

Terdapat lebih dari 1000 ayat Al-Qur’an yang penulis cantumkan di dalam bab ini (hasil dan pembahasan) yang bisa penulis sampaikan sebenarnya lebih banyak dari jumlah yang telah saya sebutkan yaitu sekitar lebih dari 6000 ayat, tidak menutup kemungkinan masih banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang mempunyai kesalahan, kejanggalan atau hal-hal lainnya yang sama tetapi luput dari penelitian penulis. Sebelum membahas satu persatu (detail) ayat-ayat Al-Qur’an yang bermasalah dalam segi tafsiran atau terjemahan, penulis akan memberikan uraian singkat mengenai ayat-ayat Al-Qur’an yang mempunyai kesalahan dalam hal kesamaan (yang persis sama) dari segi teks bahasa Arab dan teks bahasa Indonesia yang tentunya tidak dapat dibenarkan walaupun ada pendapat bahwa ayat-ayat yang sama atau persis sama yang terdapat di dalam buku Al-Qur’an itu dibenarkan dan katanya Allah SWT membikin ayat-ayat yang persis sama itu dimaksudkan agar supaya umat manusia dapat memahami dan meresapi makna yang terkandung di dalam ayat tersebut lebih mudah, tapi hal tersebut tidak dapat dibuktikan karena di dalam Al-Qur’an tidak ada satupun ayat yang mendukung pernyataan tersebut di atas. Kalupun ada, dari ayat yang saya amati ternyata ayat tersebut dari segi arti/terjemah dan tafsirnya tidak dapat dipertanggungjawabkan, dikarenakan ayat tersebut dibikin orang dan Allah SWT tidaklah mungkin membikinnya. Untuk selanjutnya saya akan mencantumkan hasil temuan saya yang sebenarnya dibahas detail di dalam inti bab hasil dan pembahasan tetapi karena urgensi dan pentingnya maka saya cantumkan di awal bab hasil dan pembahasan, temuan-temuan itu adalah: (HARAP DIMENGERTI bahwa untuk memudahkan saya cantumkan hasil temuan saya bersama dengan nomor urutnya dimaksudkan untuk memudahkan melacaknya jika diperlukan di lihat di inti bab ini)

 

1.  YANG DIPENTINGKAN OLEH ATEP NURDJAMAN  SEBAGAI PENELITI DAN PENULIS MENGENAI AYAT YANG SAMA ATAU SAMA PERSIS, KE-1

Disadur/dicantumkan ulang karena dianggap penting dengan sub itemnya sama persis ditulis;

 

184. Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-184

Surat Ibrahim (14) : 10

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):

Berkata rasul-rasul mereka: “Apakah ada keragu-raguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu untuk memberi ampunan kepadamu dari dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan)mu sampai masa yang ditentukan?” Mereka berkata : “Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu menghendaki untuk menghalang-halangi (membelokkan) kami dari apa yang selalu disembah nenek moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata”.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

Rasul-rasul mereka berkata: “Apakah ada keraguan terhadap Allah, Pencipta langit dan bumi? Dia menyeru kamu (untuk memberi) agar Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan (siksaan)mu sampai waktu yang ditentukan?” Mereka berkata : “Kamu hanyalah manusia seperti kami juga. Kamu ingin menghalangi kami (menyembah) apa yang dari dahulu  disembah nenek moyang kami, karena itu datangkanlah kepada kami bukti yang nyata”.

 

dan surat Al Araaf (7) : 15

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):

Allah berfirman : “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh”

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

(Allah) berfirman : “Benar,  kamu termasuk yang diberi penangguhan waktu

 

serta surat Al Hijr (15) : 37

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):

Allah berfirman : “(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh”.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

Allah berfirman : “(Baiklah) maka sesungguhnya kamu termasuk yang diberi penagguhan”.

 

juga-semuanya mempunyai isi yang senada dan terdapat di surat-surat :

Al Hijr (15) : 36, An Nahl (16) : 61, Faathir (35) : 45, Shaad (38) : 79, Ibrahim (14) : 42, yang semuanya-tercantum-urut ke belakang dalam hal arti/terjemah dan tafsirannya bertentangan dengan surat-surat berikut-urut selanjutnya yaitu:

surat Al Baqarah (2) : 162

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):

Mereka kekal didalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

Mereka kekal didalamnya (laknat); tidak akan diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan.

 

dan surat Ali Imran (3) : 88

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):

Mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

Mereka kekal di dalamnya, tidak akan diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan.

 

serta surat  An Nahl (16)  : 85

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):

Dan apabila orang-orang zalim telah menyaksikan azab, maka tidaklah diringankan azab bagi mereka dan tidak pula mereka diberi tangguh.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

Dan apabila orang zalim telah menyaksikan azab, maka mereka tidak mendapat keringan dan tidak (pula) diberi penangguhan.

 

juga-semuanya berbeda-senada dengan kelompok nama-nama ayat di atas-kebelakang tetapi senada dengan ayat-ayat sesudah-tercantum selanjutnya –nya dan berhubungan erat dalam arti dan mempunyai isi yang senada yang semuanya-terdaftar terdapat di bawah ini yaitu surat-surat:

Al Anbiyaa (21) : 40,  Asy Syu’araa (26) : 203, As Sajdah (32) : 29, Ad Dukhaan (44) : 29,  Ibrahim (14) : 44, Al Kahfi (18) : 58.

 

Pembahasan-184

DIPERBAHARUI PENJELASANNYA

Tafsiran yang didapat dari ayat-ayat yang dicantumkan berdasarkan telaah yang sangat panjang, saya sebagai penulis (Atep Nurdjaman, penulis, mantan dosen (staf pengajar yang melakukan tugas ke-dosenan) di Universitas Padjadjaran, Sumedang, Indonesia, di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Biologi, dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2002 karena peraturan, dimana peraturan tersebut adalah mewajibkan saya(Atep Nurdjaman) ketika diterima di Fakultas MIPA untuk menandatangani surat perjanjian bahwa saya(Atep Nurdjaman) harus bergelar master agar terus menjadi dosen di Jurusan Biologi, kenyataannya saya melihat bahwa tidak semua dosen yang seangkatan dengan saya dapat memenuhinya yaitu memperoleh gelar master termasuk saya(Atep Nurdjaman) akan tetapi hanya saya sendiri yang terkena pinalti tersebut, mungkin dikarenakan tidak adanya batasan yang jelas sampai usia berapa harus memenuhi kewajiban tersebut (di surat perjanjian tidak tercantum) sehingga dosen-dosen yang lain tidak terkena pinalti, contohnya dosen-dosen di Jurusan Matematika dan Kimia serta lainnya mungkin, mereka masih mengajar setidaknya terakhir tahun 2001 mereka masih mengajar dengan tenang selain itu mereka mungkin tidak konsekuen dengan surat perjanjian yang dibikinnya sendiri dan pihak fakultas sendiri tidak menerapkan peraturannya dengan jelas dan tegas.

Saya(Atep Nurdjaman) sewaktu masih sebagai dosen di Jurusan Biologi FMIPA UNPAD mengajar di bidang ilmu Morfologi Tumbuhan dan juga Biologi Dasar (hanya praktikum) dan juga pernah mengenyam pendidikan di bidang ilmu Kimia Organik di laboratorium Natural Product Chemistry (Kimia Bahan Alam) selama kurang lebih dua tahun kurang dengan dua kali rentang pendidikan (3 bulan dan 1 tahun 5 bulan) dan telah mendapatkan hasil berupa 19 senyawa organik yang berasal dari tiga jenis tumbuhan, diantaranya 5 senyawa organik yang benar-benar baru dari segi struktur kimiawinya, semuanya (15 diantaranya) baru dalam aktivitasnya sebagai bahan aktif melawan serangga dalam hal ini adalah ulat sutra sedangkan tiga lainnya mempunyai aktivitas sinergetik  sebagai bahan kimia yang bisa membunuh ulat sutra tetapi apabila di pisahkan satu persatu akan mempunyai aktivitas masing-masing sebagai splasmolytic, termasuk 4 senyawa organik yang sengaja digunakan tanpa permisi atau dengan kata lain dicuri oleh orang lain yang bekerja di Universitas Padjadjaran, Sumedang, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Jurusan Kimia yaitu saudara Unang Supratman yang mana hasil penelitian saya(Atep Nurdjaman tersebut yaitu senyawa paralytic yang terdapat dalam tumbuhan Erythrina sudumbrams digunakan sebagai bahan penelitiannya untuk meraih gelar doctor di Osaka Prefecture University yang kebetulan adalah universitas yang sama (laboratorium yang sama bahkan satu ruangan) ketika penulis-saya(Atep Nurdjaman) belajar, bermula ketika saya(Atep Nurdjaman) training di universitas tersebut dan berhasil mengisolasi senyawa dari tumbuhan Erythrina sudumbrams yang mempunyai aktivitas sebagai senyawa paralytic (senyawa baru ditinjau dari segi aktivitasnya) dan telah dilaporkan kepada pihak universitas serta UNPAD (dalam bentuk karya ilmiah), setahun kemudian ketika saya(Atep Nurdjaman) kembali ke Osaka Prefecture University untuk mengikuti program master ternyata saya(Atep Nurdjaman) menemukan bahwa saudara Unang Supratman telah menggunakan hasil penelitian saya(Atep Nurdjaman) yaitu senyawa paralytic yang didapat dari Erythrina sudumbrams dengan tanpa permisi terlebih dahulu sebelumnya untuk digunakan oleh dia dan dipublikaskan, bahkan setelah saya(Atep Nurdjaman) mengetahuipun dia tidak berbasa-basi malah saudara Unang Supratman menantang saya(Atep Nurdjaman) berkelahi di sana di dalam kampus Osaka Prefecture University, dikarenakan di negeri orang dan saya(Atep Nurdjaman) tidak menginginkan masalah tersebut menjadi besar maka hal tersebut saya simpan dalam hati saja. Bukti bahwa saudara Unang Supratman telah mencuri hasil penelitian saya(Atep Nurdjaman) adalah telah dibikinnya journal atas hasil penelitian tersebut oleh dia dan telah sukses dipublikasikan di Jepang tanpa melibatkan nama saya(Atep Nurdjaman), sedangkan bukti bahwa saya(Atep Nurdjaman) telah melakukan penelitian tentang senyawa paralytic dari tumbuhan Erythrina sudumbrams adalah dengan disimpannya hasil penelitin saya(Atep Nurdjaman) dalam bentuk karya ilmiah di perpustakaan Jurusan Biologi dan di perpustakaan FMIPA UNPAD dan juga telah saya(Atep Nurdjaman) laporkan kepada saudara DR. Kunkun Jaka Gurmaya (Jurusan Biologi FMIPA) dan saudara DR. Anas Sabarnas, MS (Jurusan Farmasi FMIPA) tentu dalam bentuk laporan tertulis, dan juga yang mengetahui hal tersebut adalah saudari DR. Ratu Safitri, MSi, ketiga orang tersebut adalah kolega yang tergabung dalam kelompok yang bekerjasama dengan JBA (Japan Bioindustry association) Jepang, silahkan di cek, tambahan anda bisa membandingkan tanggal publikasi masing-masing mana yang lebih dahulu, apakah publikasi saudara Unang Supratman (tahun 2000) ataukah publikasi saya-Atep Nurdjaman (tahun 1999). Tanpa sepengetahuan saya(Atep Nurdjaman) sebenarnya kejadian pencurian tersebut telah diketahui profesor di sana yang berakibat saya(Atep Nurdjaman) dan Unang Supratman dicurigai, dan sering sample-sampel penelitian saya(Atep Nurdjaman) diperiksa oleh professor di sana, akhirnya dikarenakan terlalu seringnya saya(Atep Nurdjaman) kehilangan sample penelitian saya, suatu ketika saya(AtepNurdjaman) protes dengan kejadian tersebut dan akhirnya saya dan assistant professor yaitu DR. Kohki Akiyama terjadi adu mulut dan akhirnya DR. Kohki Akiyama menyuruh saya(Atep Nurdjaman) pulang, yang menyuruh pulang bukan professor Hideo Hayashi. Kejadian ini tentunya berakibat hilangnya kesempatan saya(Atep Nurdjaman) untuk meraih gelar master yang akhirnya membuat karir saya(Atep Nurdjaman) di UNPAD berhenti karena di UNPAD saya terkena peraturan yang telah dijelaskan di atas, yang mengharuskan saya(Atep Nurdjaman) berhenti sebagai dosen di Jurusan Biologi FMIPA Universitas Padjadjaran (konfirmasi masalah ini bisa dilihat dari uraian ajuan saya-Atep Nurdjaman untuk berhenti bekerja dari UNPAD, lihat arsip di Bagian Kepegawaian UNPAD yang kemudian disetujui oleh FMIPA UNPAD yang kemudian disusul dengan terbitnya surat pemberhentian dengan hormat atas kemauan sendiri dari Universitas Padjadjaran pada tahun 2002).--------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------Tambahan---------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

,Saya(Atep Nurdjaman) juga telah mempunyai teori tentang kerelativitasan sesuatu terhadap sesuatu, yang bertentangan dengan teorinya Einstein dengan hukumnya yang terkenal dengan nama Teori Relativitas Einstein yang terkenal dengan persamaan-rumus E = mc2 dimana pada rumus tersebut saya:Atep Nurdjaman melakukan revisi dikarenakan rumus Einstein tersebut sudah tidak lagi masuk akal;menurut saya. Untuk itu saya dengan ini memperkenalkan temuan saya:Atep Nurdjaman dengan sebutan-untuk teorinya yaitu Theory Relativities of Atep Nurdjaman (RelativitiesAN) dengan rumus:

 

                        RelativitiesAN = m.c (or t or r)

                                                      2

                        m = n.o

                        m untuk, in English, mobility of things on space or others

                        n untuk, in English, force of gravity in out space or others (RR)

                        o untuk, in English, moving constant or others

                        c untuk, in English, speed of things on space or others

Teori ini didasarkan pada sulitnya menentukan waktu di luar angkasa yang relatif terhadap bumi (earth) bila sesuatu sebagai acuannya atau planet lain sebagai acuannya bahkan antar galaksi. Selain itu juga saya punya teori tentang hukum termodinamika yaitu yang didasarkan kepada rumus:

                        Balancing EnergyAN (R or AN) = 5x + 270C + 981.75 r

                        R untuk, in English, sum of different of time

                        x untuk, in English, volume of water or something-liquid

                        r yang dicari

apabila nilai r kurang dari 0 berarti telah terjadi kesetimbangan, apabila nilai r melebihi 0 berarti makin tidak stabil atau makin tidak setimbang.  

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------Tambahan---------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

TAMBAHAN HASIL PENELITIAN

            Di publikasi sebelumnya (lihat lampiran 14) saya telah menemukan 2 family baru(menurut saya) dari binatang lalat, setelah melakukan pengamatan saya(Atep Nurdjaman) berhasil menemukan 3 family baru tambahan (menurut saya) yang oleh saya masing-masing diberi nama yaitu family Cimindidae, Padjadjaranidae, dan ANidae yang masing-masing diidentifikasi dari ada dan tidak adanya apparatus di punggung lalat tersebut yang mengontrol kecepatan, masing-masing dengan apparatus segitiga disertai modifikasinya, tanpa apparatus dengan ukuran tubuh yang normal, dan tanpa apparatus dengan ukuran tubuh yang abnormal yaitu kecil, semuanya berwarna hitam kelam seperti lalat-lalat sebelumnya yang pernah dipublikasi. Untuk penamaan spesies yang saya(Atep Nurdjaman) temukan akan saya(Atep Nurdjaman) kemukakan di hasil penelitian selanjutnya.------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

SIAPAKAH YANG PERCAYA….KALAU ANDA TIDAK PERCAYA PASTILAH ANDA AKAN MENG-KLAIM PENJELASAN SAYA(ATEP NURDJAMAN) TERSEBUT DI ATAS…..JIKALAU ANDA PERCAYA BERARTI SEJAK DIPUBLIKASIKANNYA KARYA ILMIAH TERSEBUT SAMPAI PUBLIKASI INI DIBUAT DAN DITULIS MAKA KARYA ILMIAH SAYA(ATEP NURDJAMAN) DAPAT DIKATEGORIKAN SEBAGAI KARYA ILMIAH YANG BENAR-BENAR DAPAT DIPERCAYA KEABSAHANNYA DAN MULAI HARI INI TANGGAL 5 JULI 2006 KARYA ILMIAH SAYA(ATEP NURDJAMAN) DAPAT DIPAKAI SEBAGAI ACUAN UNTUK PENELITIAN-PENELITIAN SELANJUTNYA

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

, Saya berharap uraian singkat ini tidak menjadi jengah terhadap anda yang membacanya dengan latar belakang demikian berusaha membahas Al-Qur’an dan diklaim bahwa Al-Qur’an dari segi terjemahan ke dalam bahasa Indonesia sudah tidak benar dan tidak ada seorangpun yang peduli terhadap hal tersebut, kecuali saya-Atep Nurdjaman seorang.

Untuk selanjutnya saya(Atep Nurdjaman) akan membahas mengenai ayat-ayat yang mempunyai kesamaan dari segi terjemahan dan sama dari segi teks Arabnya tetapi beda sedikit di tanda-tanda kecil. Kelompok ayat yaitu ayat Ibrahim (14) : 10 (kecuali ayat ini, yang lain hampir sama baik teks Arabnya maupun teks Indonesia-nya (-nya ditambahkan,bukan bagian dari kata sebelumnya), ayat Al Araaf (7) : 14, ayat Al Araaf (7) : 15, ayat Al Hijr (15) : 36, ayat Al Hijr (15) : 37, ayat An Nahl (16) : 61, ayat Faathir (35) : 45, ayat Shaad (38) : 79, ayat Shaad (38) : 80. ayat Ibrahim (14) : 42, dan ayat An Nahl (16) : 61 yang mempunyai tafsiran bahwa Allah SWT memberikan tangguh atau penundaan kepada syaitan’dalam hal ini’ dalam hal pemberian balasan dari Allah SWT dikarenakan telah melanggar perintah Allah SWT serta juga pemberian tangguh (penundaan) kepada manusia. Khusus untuk ayat-ayat yang mencantumkan kata syaitan yaitu ayat Al Araaf (7) : 15, dan ayat Al Hijr (15) : 37, dan serta ayat Shaad (38) : 80 merupakan-mempunyai tafsiran atas jawaban syaitan yang memohon kepada Allah SWT tentang penangguhannya atas balasan dari Allah SWT dikarenakan telah melanggar janji kepada Allah SWT yang cerminan-refleksi atas ayat-jawabannya (jawaban dari) ayat Al Araaf (7) : 14, ayat Al Hijr (15) : 36, dan ayat Shaad (38) : 79 dari syaitan yang bertanya. Pemberian tangguh (penundaan) pemberian balasan atas pelanggaran perintah Allah SWT ini yang dilakukan oleh Allah SWT  bertentangan dari segi arti/terjemah dan tafsirannya dengan ayat-ayat yang tercantum di atas yang dikelompokkan menjadi sebuah pernyataan pentafsiran dari ayat-ayat sebagai berikut yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162, ayat Ali Imran (3) : 88, ayat An Nahl (16)  : 85, ayat Al Anbiyaa (21) : 40,  ayat Asy Syu’araa (26) : 204, ayat As Sajdah (32) : 29, ayat Ad Dukhaan (44) : 29, ayat  Ibrahim (14) : 44, dan ayat Al Kahfi (18) : 58 dalam penafsirannya yang berbunyi bahwa Allah SWT tidak akan memberi tangguh kepada siapa saja dalam hal pembalasan dari Allah SWT yang berkaitan dengan tidak dipenuhinya perintah Allah SWT. Lagian adanya ayat-ayat yang secara teks Arabnya hampir sama secara keseluruhan, coba bandingkan antara ayat-ayat ini yaitu ayat Al Araaf (7) : 15 dengan ayat Al Hijr (15) : 37 dan dengan ayat Shaad (38) : 80 yang tercantum di atas, dan bandingkan antara ayat-ayat ini pula yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162 dengan ayat Ali Imran (3) : 88 yang secara argumentatif beralasan bahwa Allah SWT tidak mungkin mengulang-ulang ayat yang telah diturunkan sebelumnya yaitu mana mungkin Allah SWT bertanya, menerangkan, memberi penjelasan, memberi sanggahan, memberi dukungan, memberi cerita, memberi kisah, memberi pelajaran, memberi kebaikan, dan memberi kebajikan yang bermuara dari ketidakbecusan umatnya yang lalai dengan ayat Allah SWT yang telah diturunkan sebelumnya. Lagian pula di ayat ke-37 dari surat Al Hijr (15) yang berbunyi kutipan-lengkap “Allah berfirman : “(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh”.” mempunyai argumentasi bahwa kamu (si penterjemah menerjemahkannya demikian, kamu di sini adalah syaitan yang merupakan tafsiran dari ayat sebelumnya yaitu ayat Al Hijr (15) : 36 yang berbunyi kutipan-lengkap “Berkata Iblis: “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan”.”) termasuk ke dalam golongan mahluk hidup yang ternyata disebut manusia. Dari sini jelas bahwa si penterjemah berusaha membodohi para pembaca dengan hasil terjemahannya yang kurang waras yang menganggap bahwa syaitan itu adalah golongan manusia (jenis mahluk hidup-digolongkan oleh si penterjemah).

 

SELANJUTNYA TAMBAHAN UNTUK MEMPERJELAS BAHWA DEPAG RI TELAH MELAKUKAN KETELEDORAN DALAM HAL PENTERJEMAHAN YAITU DIBUKTIKAN DENGAN TERBITNYA EDISI PERBAIKAN BUKU AL-QUR’AN DAN TERJEMAHNYA (DEPAG R1, TAHUN 1998) MENJADI AL-QUR’AN DAN TERJEMAHNYA (DEPAG RI, TAHUN 2002-DITERBITKAN TAHUN 2004)

1.      Keteledoran Departemen Agama RI cq Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an tertuang dengan dihapusnya sebagian kata-kata dalam ayat Al-Hijr (15) : 37 yaitu kata-kata orang-orang dari buku Al-Qur’an dan Terjemahnya edisi sebelumnya, coba bandingkan.

2.      Keteledoran Departemen Agama RI cq Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an tertuang dengan tidak adanya perbaikan dari segi teks bahasa Arab sedangan Depag RI cq Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an telah melakukan penghilangan kata-kata orang-orang di buku Al-Qur’an dan Terjemahnya edisi sebelumnya, coba bandingkan.

3.      Keteledoran Departemen Agama RI cq Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an adalah dengan tidak disebutkannya dalam kata pengantar bahwa yang menjadi aspek perbaikan sehingga diterbitkannya  buku Al-Qur’an dan Terjemahnya ( Depag RI , tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) adalah bahwa terdapat hal-hal penterjemah pada buku edisi sebelumnya yang telah melakukan pembodohan terhadap masyarakat muslim Indonesia khususnya dan dunia umumnya.

4.      Menurut saya(Atep Nurdjaman) dengan tidak diumumkannya bahwa buku sebelumnya yaitu buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, tahun 1998) sudah tidak berlaku lagi (karena isinya yang sudah tercemar) dikarenakan sudah digantikan dengan edisi terbaru yaitu buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) adalah suatu kesalahan karena masyarakat menganggap telah terjadinya praktek pemalsuan di salah satu buku bahkan di kedua buku tersebut.

5.      Kata orang-orang yang dihilangkan adalah kata yang seharusnya menjadi perhatian seluruh pihak, bagaimana ini bisa terjadi, tentunya dituntut suatu penjelasan yang ilmiah mengapa hal tersebut bisa terjadi, tanggung jawab adalah aspek yang penting sehingga umat Islam akan tetap percaya dengan Al-Qur’an –nya, bagaimana Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an (Depag RI) dapat mempertanggungjawabkan hal tersebut.

6.      Aspek pengulangan ayat di surat yang lain harus menjadi bahan perhatian yang serius karena pengulangan ayat tidaklah bisa dibenarkan, penjelasan lengkap mengenai pembahasan hal mengenai ayat yang diulang-ulang dapat dilihat di Catatan dibawah-selanjutnya.

 

DILANJUTKAN…… Jelas sekali ayat-ayat ini terutama ayat Al Hijr (15) : 36 dan ayat Al Hijr (15) : 37 dibikin manusia. Atas argumentasi tersebut penulis berkeyakinan bahwa ayat-ayat yang senada dengan ayat Al Hijr (15) : 37 yang mengatakan mempunyai tafsiran bahwa Allah SWT memberi tangguh atas pembalasan yang dilakukan Allah SWT dikarenakan telah melanggar perintah Allah SWT mempunyai nasib yang sama yaitu dibikin orang dan penulis juga berharap-tidak berkeyakinan masih ada ayat-ayat yang senada dengan arti/terjemah dan tafsirannya dari ayat ke-37 dari surat Al Hijr (15).

Catatan:

Seperti tercantum di atas bahwa ada beberapa pasang ayat yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162 dengan ayat Ali Imran (3) : 88, juga ayat Al Hijr (15) : 36 dengan ayat Al A’raaf (7) : 14, juga serta ayat Al Hijr (15) : 37 dengan ayat Al A’raaf (7) : 15, juga serta dan ayat Shaad (38) : 79 dengan ayat Al Hijr (15) : 36, juga selanjutnya ayat Shaad (38) : 80 dengan ayat Al Hijr (15) : 37 mempunyai kesamaan baik itu dari segi teks bahasa Arab maupun teks bahasa Indonesia dengan sedikit perbedaan yang sangat kecil baik itu tanda-tanda kecil maupun-sedikit dikurangi makna tahapannya (atau dengan kata lain kata tersebut seharusnya disebut ditulis sebagai ataupun) penambahan kata-kata sebagai keterangan tambahan yang ditempatkan di hasil terjemahnya yang menyatu dengan ayat tersebut seolah-olah terjemah langsung dari teks bahasa Arabnya ataupun keterangan tambahan yang ditempatkan di dalam tanda kurung oleh si penterjemah tetapi bukan merupakan  hasil terjemah dari teks bahasa Arabnya dan tidak menyatu dengan ayat tersebut tetapi tafsirannya akan mempengaruhi keseluruhan tafsiran ayat tersebut. Walaupun perbedaan-perbedaan yang disebutkan di atas bisa menimbulkan persepsi yang bermacam-macam saya mengkategorikan sebagai ayat-ayat yang serupa karena inti dari ayat-ayat yang dimaksud sama. Pengkategorian ini mempunyai dampak bahwa ayat-ayat itu disebut pengulangan ayat-ayat Allah SWT yang ditempatkan di dalam surat yang lain; orang beranggapan bahwa-tidak termasuk saya:Atep Nurdjaman-penulis pengulangan-pengulangan ayat-ayat yang sama itu disengaja oleh Allah SWT dengan maksud agar dapat lebih dimengerti dan meresap ke dalam pikiran si pembaca dan yang mempercayainya, sayangnya pendapat sebagian besar umat muslim-tidak termasuk saya:Atep Nurdjaman itu salah berdasarkan hasil telaah dari ayat-ayat yang diduga menjadi argumen kebanyakan orang-tidak termasuk saya-penulis:Atep Nurdjaman  yaitu  ayat Az Zumar (39) : 23 yang mempunyai tafsiran-dibahas kemudian setelah pencantuman lengkap kutipan-- dari kutipan-seluruhnya yang mempunyai bunyi “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.”, dari ayat tersebut dapat ditarik tafsiran bahwasanya Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an (ingat!Al-Qur’an yang berarti terdiri dari ribuan ayat yang tepatnya 6236 ayat berdasarkan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, tahun 1998), itu yang disebut buku-kitab,orang;kebanyakan:senang menyebutnya Al-Qur’an) yang benar-benar persis, untuk kata serupa (saya menafsirkan sebagai kata persis sebagai kata gantinya yang terdapat di ayat ke-23 dari surat Az Zumar (39), penulis:Atep Nurdjaman) si penterjemah memberi keterangan tambahan dengan kata-kata mutu ayat-ayat yang ditempatkan di dalam tanda kurung-kata-kata tersebut yaitu kata-kata mutu ayat-ayat saya tidak menafsirkannya karena itu hasil karangan si penterjemah bukan dari Allah SWT dan lagian selain serupa atau persis (saya menambahkan padanan kata untuk kata serupa, penulis:Atep Nurdjaman untuk memperjelas) juga berulang-ulang, dari uraian tersebut mengandung tafsiran bahwa ada Al-Qur’an dengan berbagai tipe yang berjenis-jenis tapi isi secara keseluruhannya sama satu dengan yang lain dan kesemuanya diturunkan langsung kepada nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril, INI TIDAKLAH DIBENARKAN KARENA YANG SAYA(ATEP NURDJAMAN:PENULIS YANG JUGA PENELITI SEKALIGUS PENG-KLAIM AL-QUR’AN TERHADAP PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA YANG MENGATUR KEBIJAKAN PENDISTRIBUSIAN AL-QUR’AN KE MASYARAKAT)  JUMPAI ADALAH AYAT-AYAT (BUKAN SELURUH AYAT YANG TERDAPAT DI DALAM AL-QUR’AN) TERTENTU DI SURAT TERTENTU PULA YANG DIULANG-ULANG DARI SEGI TEKS BAHASA ARABNYA ATAUPUN TEKS BAHASA INDONESIA DAN SEDIKIT MODIFIKASINYA UNTUK MENGELABUI PARA PEMBACA INI BERAKIBAT ORANG-PARA PEMBACA TIDAK PEDULI LAGI TERHADAP AL-QUR’AN WALAUPUN TERDAPAT KESALAHAN-KESALAHAN TERSEBUT. Selain itu ayat ke-23 dari surat Az Zumar (39) yang kutipan-sebagian berbunyi “…………itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya ……………” yang mempunyai tafsiran bahwa Allah SWT menurunkan firmannya kepada umat manusia melalui nabi Muhammad SAW –sebelumnya melalui malaikat Jibril dimana firman-firmannya itu berbentuk ayat-ayat yang dikemas dalam bentuk buku-kitab, di ayat tersebut disebut sebagai kitab dimana kitab tersebut dijadikan pentunjuk bagi orang-orang yang dikehendak oleh Allah SWT, ini tidaklah dibenarkan dikarenakan pula bahwa Al-Qur’an yang diturunkan ke dunia bukanlah untuk orang-orang, kelompok-kelompok, entahlah apapun namanya yang jelas sekumpulan orang-orang tertentu saja melainkan untuk semua umat manusia. Selain lagi itu bagian “…………….Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya”. dari ayat Az Zumar (39) : 23 mempunyai tafsiran bahwa Allah SWT itu termasuk, dimasukan ke dalam golongan yang menyesatkan orang-manusia padahal yang sering dan selalu menyesatkan adalah syaitan, tidaklah mungkin Allah SWT itu sejajar dengan syaitan yang merupakan mahluk ciptaan Allah SWT. Pastilah ayat ini (ayat Az Zumar (39) : 23) dibikin orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengelabui para pembaca agar hasil karyanya dapat diakui oleh para pembaca sebagai bagian dari Al-Qur’an yang notabene dari Allah SWT c.q malaikat Jibril c.q sub nabi Muhammad SAW untuk selanjutnya harapan pembuat ayat-ayat palsu tersebut (ayat Az Zumar (39) : 23 dan lainnya-penulis:Atep Nurdjaman yang menyatakannya bukan orang lain.Harus,disadur juga ditulis demikian,Lengkap tulisannya) dapat menghancurkan umat Islam di dunia. Istighfar!!!!

Tambahan Catatan

1.      Terjadi perbedaan terjemahan (teks bahasa Indonesia) antara  buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) dengan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) pada ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu masing-masing:

      Arti (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990) untuk ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu :

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.”

      Arti (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan Tahun 2004…. sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004) untuk ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu :

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah, itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat memberi petunjuk.”

      Perbedaan (yang digaris bawahi) telah membuktikan bahwa Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Depag RI telah melakukan kesalahan yang fatal, kesalahannya dimana, apakah di buku edisi baru ataukan di edisi lama menurut saya(Atep Nurdjaman) dua-duanya sama-sama menyesatkan umat. Asmaul husna Allah SWT menyebutkan bahwa Allah SWT adalah Maha Penolong artinya bahwa Allah SWT adalah penolong bagi semua umat kecuali orang kafir, pertolongan tersebut berlaku sama untuk semua umat yaitu dalam bentuk hidayah atau petunjuk, kesamaan ini tentunya didasarkan kepada sifat Allah SWT yang Maha Adil, sehingga semua umat dapat mengatasi segala persoalannya dengan petunjuk atau hidayah tersebut, jadi pernyataan ini tentunya akan bertentangan dengan pernyataan yang terdapat dalam ayat tersebut di atas di versi tahun 2002-terbitan tahun 2004 dimana disebutkan bahwa Allah SWT membiarkan sesat (lihat kata dibiarkan sesat yang digarisbawahi) yang arti/terjemah atau tafsirnya adalah bahwa Allah SWT telah membiarkan umat nya sesat dan tidak memberikan pertolongan dimana pertolongan itu adalah dalam bentuk hidayah, ini berarti bahwa Allah SWT bukanlah Yang Maha Penolong dan juga Allah SWT yang bukan Maha Adil, tentunya hal tersebut bertentangan dengan dua Asmaul husna –nya Allah SWT yang telah disebut sebelumnya yaitu Allah SWT Yang Maha Penolong dan Allah SWT Yang Maha Adil yang hal mengenai asmaul husna jelas-jelas tercantum dalam Al-Qur’an dan tersebar banyak di ayat-ayatnya…bagaimana mungkin ini bisa terjadi, bagaimana Lajnah…anda mengerti, kalau enggak berarti kalian semua bego dan tolol.

2.      Selain perbedaan yang telah dibahas di atas juga terdapat kesamaan antara buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) dengan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) pada ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu dalam hal Al-Qur’an yang serupa (telah dibahas), tentunya hal tersebut adalah tidak mungkin dimana ada Al-Qur’an yang serupa karena Allah SWT tidak menurunkan banyak Al-Qur’an bahkan didasarkan ayat tersebut tidaklah mungkin Allah SWT  menurunkan ayat-ayat yang sama (isi dan kalimatnya-kembar, penulis menambahkan, penulis adalah Atep Nurdjaman).

3.      Dari kedua poin tersebut, poin 1 dan poin 2 maka dapat disimpulkan bahwa ayat Az Zumar (39) : 23 baik yang terdapat dalam buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) maupun buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) adalah ayat yang dibikin orang untuk mengelabui umat muslim di seluruh dunia. Ayat tersebut tidak bisa dijadikan sandaran atau justifikasi untuk adanya ayat-ayat Al-Qur’an yang serupa-sama persis baik teks bahasa Arabnya maupun teks bahasa Indonesia .

4.      Ayat Az Zumar (39) : 23 adalah ayat palsu yang dibikin orang

5.      Pasangan ayat-ayat berikut ini yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162 dengan ayat Ali Imran (3) : 88, juga ayat Al Hijr (15) : 36 dengan ayat Al A’raaf (7) : 14, juga serta ayat Al Hijr (15) : 37 dengan ayat Al A’raaf (7) : 15, juga serta dan ayat Shaad (38) : 79 dengan ayat Al Hijr (15) : 36, juga selanjutnya ayat Shaad (38) : 80 dengan ayat Al Hijr (15) : 37 adalah ayat-ayat yang serupa yang tidak ada landasan hukumnya untuk disebut sebagai ayat yang diulang-ulang karena ayat Az Zumar (39) : 23 –nya adalah ayat palsu.

6.      Jelas bahwa salah satu dari pasangan ayat-ayat berikut ini yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162 dengan ayat Ali Imran (3) : 88, juga ayat Al Hijr (15) : 36 dengan ayat Al A’raaf (7) : 14, juga serta ayat Al Hijr (15) : 37 dengan ayat Al A’raaf (7) : 15, juga serta dan ayat Shaad (38) : 79 dengan ayat Al Hijr (15) : 36, juga selanjutnya ayat Shaad (38) : 80 dengan ayat Al Hijr (15) : 37 adalah palsu atau mungkin kedua pasangan ayat tersebut palsu, wallalhu alam

7.      Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Depag RI dan mungkin juga partnernya yaitu Yayasan Iman Jama Jakarta telah melakukan praktek penipuan terbesar dijagat ini terhadap umat muslim di seluruh dunia dengan menerbitkan kedua buku Al-Qur’an tersebut yaitu buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) serta pula buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004).

 

PREVIOUS PAGE - NEXT PAGE


Atep Nurdjaman, DR™

Address : Jln. Cimindi Utara No.45 Rt 03 Rw V Kelurahan Campaka

                   Kecamatan Andir Kodya Bandung - Indonesia Zip Code 40184

Phone     : Code Country-22-6079224, ::Founder of RAN 

E-mail-1  : atepnurdjamanonresearch@yahoo.com

E-mail-2  : atepn@bdg.centrin.net.id