Atep Nurdjaman™ Official Home Page

                                                                                                                                                                                                  

Atep Nurdjaman™ Official Home Page

                                                                                                                                                                                                  
AKAN LEBIH BAIK TAMPILAN HOME PAGE INI APABILA MONITOR ANDA DI SET PADA SETTING 1024 x 768 PIXEL YAITU DENGAN CARA MENGKLIK START DILANJUTKAN MENGKLIK CONTROL PANEL SELANJUTNYA KLIK DISPLAY DAN KLIK SETTING DAN TENTUKAN UKURAN PIXEL DENGAN CARA MENGGESER MISTAR SCREEN RESOLUTION KE 1024 x 768 PIXEL KEMUDIAN KLIK OK…..MONITOR ANDA AKAN TAMPIL LEBIH INDAH

 

PILIH TOPIK/BAB DI BAWAH INI

 

 

 

HALAMAN UTAMA

 

JUDUL DALAM JILID

 

EKSPRESI DIRI

 

SUMMARY

 

RINGKASAN

 

KATA PENGANTAR

 

DAFTAR ISI

 

PENDAHULUAN

 

  TINJAUAN PUSTAKA

 

METODOLOGI PENELITIAN

 

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

 

KESIMPULAN DAN SARAN

 

DAFTAR PUSTAKA

 

LAMPIRAN

 

SAYA DI DIRI SAYA (I WHO ME)

 

APPENDIX

 

   FIKIR SAYA SELANJUTNYA- TERTUANG

 

      BIDANG KAJIAN   SAYA-ATEP NURDJAMAN™ DALAM BIDANG KIMIA ORGANIK

   

 

 


 

 

ENGLISH

 

 

PREVIOUS PAGE - NEXT PAGE

 

2.  YANG DIPENTINGKAN OLEH ATEP NURDJAMAN  SEBAGAI PENELITI DAN PENULIS MENGENAI AYAT YANG SAMA ATAU SAMA PERSIS, KE-2

Disadur/dicantumkan ulang karena dianggap penting dengan sub itemnya sama persis ditulis;

 

95.  Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an,  ke-95

Surat Al An’aam (6) : 69

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):

Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikitpun atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka akan tetapi (kewajiban mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

Orang-orang yang bertakwa tidak ada tanggung-jawab sedikitpun atas (dosa-dosa) mereka; tetapi (berkewajiban) mengingatkan agar mereka (juga) bertakwa.

 

Pembahasan-95

            Ayat ini (Al An’aam (6) : 69, dibuat jelas oleh Atep Nurdjaman sebagai penulis) pastilah dibikin orang karena tidak mungkin orang-orang yang sudah bertakwa mengingatkan diri mereka sendiri untuk bertakwa, apa tidak yakin dengan ketakwaannya?. Lagian masa orang bertakwa, dikhususkan, tidak dimintai pertanggungjawaban atas dosa yang telah dilakukan oleh orang bertakwa tersebut………FUCK YOU MAN……. STUPID ASS HOLE……YOU YACH PENTERJEMAH AND ALSO SOMEONE ELSE……., kamu-penterjemah itu sebenarnya setan atau bukan, masa membiarkan ayat yang terjemahnya begitu jelas kesalahannya tetap saja dicantumkan dalam Al-Qur’an tidak diperiksa dahulu keabsahannya.

TAMBAHAN UNTUK PEMBAHASAN-95

1.  Dari kedua versi terjemah di atas telah terjadi kekacauan yang signifikan dalam arti/terjemah teks bahasa Indonesia , dimana? yaitu di kata dan,

2.  Kebingungan akan timbul ketika kata mereka diterjemahkan kemudian selanjutnya ditafsirkan, adakah hubungannya dengan ayat sebelumnya yaitu ayat Al An’aam (6) : 68, kalau ada mengapa bagi orang-orang yang bertakwa dalam ayat Al An’aam (6) : 69 diharuskan mengingatkan mereka untuk bertakwa sedangkan di ayat Al An’aam (6) : 68 seseorang yaitu kamu (tambahan, di buku versi terbaru kata kamu diberi keterangan tambahan oleh penterjemah dengan kata Muhammad yang terdapat dalam tanda kurung, penulis-Atep Nurdjaman memperjelas sebagai bahan renungan) diperintahkan menjauhi mereka dan dilarang duduk bersama orang-orang yang zalim (tidak disuruh mengingatkan orang zalim yang notabene adalah mereka supaya berada di jalan Allah SWT, penulis-Atep Nurdjaman memperjelas), ini berarti dua ayat tersebut yaitu ayat Al An’anm (6) : 68 dan ayat Al An’aam (6) : 69 bertentangan satu sama lain dari segi arti/terjemah dan tafsirnya, DIPEJELAS…..di ayat Al An’aam (6) : 69 diperintahkan untuk mengingatkan orang yang sesat TAPI di ayat Al An’aam (6) : 68 diperintahkan untuk menjauhi orang yang zalim..yang juga sesat, bagaimana mungkin dua ayat secara isi bertentangan satu dengan yang lain

3.  Penjelasan yang terdapat dalam tanda kurung untuk setiap versi selalu berubah-ubah, di satu versi kata tertentu adalah bagian dari ayat tersebut seolah-olah kata tertentu tersebut merupakan hasil terjemah dari teks Arabnya, coba lihat ayat Al An’aam (6) : 69, di lain pihak di versi yang lain kata tertentu tersebut ditempatkan dalam tanda kurung oleh Lajnah…..yang dimaksudkan sebagai penjelasan dan bukan menjadi bagian dari ayat tersebut atau bukan hasil terjemah dari teks Arabnya, bagaimana ini. Karena nilai sebuah penjelasan (kata yang terdapat dalam tanda kurung yang terdapat dalam ayat tersebut sebelumnya) adalah tidak absolute bisa saja berubah-ubah tergantung siapa yang menjelaskannya, ketidak absolutan arti akan memicu silang pendapat yang menyesatkan. Sebenarnya mana yang benar. Kedua Al-Qur’an yang menjadi bahan topic pembahasan adalah masih digunakan sebagai pedoman ibadah umat muslim di Indonesia khususnya.

4.  Jelas terjadi banyak kejanggalan dan kesalahan yang terdapat setidaknya dalam ayat Al An’aam (6) : 69 dan lainnya ayat Al An’aam (6) : 68 yang mengiindikasikan bahwa Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an tidak mampu menterjemahkan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia secara baik ditinjau dari arti/terjemah dan tafsirnya tentu, dimana kesemuanya harus sejalan dan tidak saling bertentangan satu dengan yang lain.

5.  Ayat Al An’aam (6) : 69 pastilah dibikin orang, baik itu dalam buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) maupun di buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) dan Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an beserta Yayasan Iman Jama Jakarta mengetahui hal tersebut (makanya dilakukan koreksi di buku versi baru) dan tidak ambil peduli dengan hal tersebut, tindakan mereka tersebut dapat dikategorikan tindakan penipuan terhadap umat muslim di seluruh dunia.

6.  Penipuan adalah tindakan yang anarkis yang tidak dapat ditolerir yang akan menghancurkan umat muslim dimanapun berada, apa hukuman bagi orang yang memalsukan ayat, tentunya adalah penjara dan penutupan Departemen Agama RI digantikan fungsinya oleh lembaga independent yang konsern terhadap tegaknya dan kokohnya Islam, siapakah mereka, menurut saya(Atep Nurdjaman) adalah orang-orang yang tergabung dalam organisasi politik Partai Persatuan Pembangunan (PPP) (catatan: saya(Atep Nurdjaman) bukanlah anggota maupun simpatisan partai tersebut tetapi tahu kredibilitas mereka), kenapa mereka bukannya partai lain atau ormas-ormas, karena partai lain dan ormas-ormas tidak konsern terhadap murninya Al-Qur’an, mereka hanya konsern terhadap masalah-masalah Islam yang berhubungan dengan masalah kemanusiaan saja, misalnya masalah Palestina, tetapi mereka tidak konsern dengan masalah keilmuan, mungkinkah mereka tidak cukup ilmunya, salah satu contoh kebodohan atau ketidakcukupan ilmu mereka ditunjukan adalah ketika saya(Atep Nurdjaman) mengikuti siaran televisi Talkshow di  STV dan Q TV Network yang dipandu oleh Soegeng Sarjadi sekitar bulan Juni atau awal Juli, saya tidak ingat tepatnya, dimana menampilkan ketua PBNU (Pengurus Besar Nahdatul Ulama), kemudian nara sumber/dosen dari Universitas Paramadina dan seorang Pengurus dari PP Muhammadiyah, kebodohan timbul ketika Pengurus dari PP Muhammadiyah mensitir ayat dengan membaca ayat tersebut di computer miliknya dimana ayat yang disitir adalah ayat Al-Maaidah (5) : 148-katanya, dikarenakan saya(Atep Nurdjaman) tertarik dengan ayat tersebut kemudian saya membuka buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) ternyata ayat tersebut tidak ditemukan. Tidak ditemukan ayat tersebut menurut saya(Atep Nurdjaman) karena Pengurus PP Muhammadiyah otaknya bodoh yang terdesak dengan pertanyaan Soegeng Sarjadi sehingga untuk membuat audiens percaya maka dikemukakanlah ayat yang palsu, ataukah Depag RI telah menghilangkan ayat Al-Maaidah (6) : 148 dari buku Al-Qur’an. Wallahualaam……..Tambahan, celakanya lagi ternyata kedua nara sumber lainnya yaitu Ketua PBNU dan dosen Universitas Paramadina tidak merespon atau mengkritik atas dikemukakannya ayat palsu oleh  pengurus PP Muhammadiyah, ini menunjukkan bahwa kedua nara sumber tersebut kurang paham atau mungkin bodoh ya terhadap kitab suci milik Islam yang juga milik mereka tentunya, apalagi Ketua PBNU (Pengurus Besar Nahdatul Ulama) yang notabene seharusnya sudah tahu dengan seluk-beluk Al-Qur’an setidaknya tahu kalau ayat yang disitir oleh Pengurus PP Muhammadiyah tersebut baru terdengar olehnya,….menurut anda bodoh tidak para nara sumbernya…..bagaimana dengan Soegeng Sarjadinya.

7.  Kenapa PPP yang harus menggantikan peran Departemen Agama RI (sebagai lanjutan penjelasan dari poin 6), karena PPP adalah partai yang tidak terlalu mementingkan kekuasaan di pemerintahan sejak jaman orde baru semasa jamannya Pak Harto (REVIEW TENTANG MANTAN PRESIDEN RI SOEHARTO SEMASA MENJABAT PRESIDEN RI SELAMA 25 TAHUN DIBANDINGKAN DENGAN MASA SEKARANG SETELAH MENEMBUH MASA REFORMASI YANG KATANYA MASIH BERJALAN……Presiden RI Soeharto yang telah menjabat sebagai presiden sebanyak 5 kali adalah suatu prestasi yang fantastis yang tidak banyak dihargai oleh bangsa ini padahal beliaulah yang membangun bangsa ini selama dua puluh lima tahun yang kemudian diruntuhkan hasil pembangunannya tersebut oleh rezim reformasi SEKALI LAGI REZIM REFORMASI yang mengatasnamakan kebebasan berbicara tapi yang muncul hanyalah anarkis, menurut saya(Atep Nurdjaman) ke-anarkisan lebih jahat sifatnya dibandingkan dengan ke-represifan yang didengungkan banyak pihak yang dituduhkan kepada mantan Presiden RI Soeharto, Presiden RI Soeharto tidaklah melakukan tindakan represif tetapi pihak-pihak tertentu yang melakukannya, masih ingat dengan gelar Bapak Pembangunan, kalau ingat itulah gelar yang disandang oleh Presiden RI Soeharto yang didapat dari rakyat Indonesia, mengapa saya(Atep Nurdjaman) berbicara demikian karena Presiden RI Soeharto adalah presiden yang terbaik yang pernah dimiliki oleh bangsa ini dibandingkan dengan presiden-presiden lainnya, kenapa demikian karena kesejahteraan dimana-mana pada waktu itu, misalnya dalam hal bidang ekonomi dengan program swasembada berasnya, program industri hulu dan hilir yang integrated, program ekspor…coba bagaimana piawainya Pak Harto ketika terjadi krisis ekonomi secara global dimana beliau melakukan terobosan imbal beli produk IPTN dengan beras gula atau lainnya, jarang sekali terdengar istilah defisit yang ada hanya istilah surplus pada waktu itu…bagaimana dengan sekarang, kekuatan ekonomi Indonesia pada waktu itu dapat dipersaingkan dengan kekuatan ekonomi Thailand….bagaimana dengan sekarang…malah sekarang Thailand meninggalkan Indonesia cukup jauh karena Thailand sekarang sudah menjadi macan ekonominya Asia yang kemudian disusul oleh India yang sekarang menempati posisi ke-12 sebagai negara yang terkaya di dunia padahal dulunya India jauh tertinggal dari Indonesia,………belum pernah Indonesia di embargo….bagaimana dengan sekarang ketika dimulainya jaman Rezim Reformasi dimana Indonesia diembargo dalam hal pembelian senjata oleh USA…bukankah itu suatu kemunduran…menurut saya(Atep Nurdjaman) USA bukan hanya mengembargo penjualan senjata tetapi secara rahasia meng-embargo pula Indonesia dalam bidang perdagangan lainnya tapi tidak dipublikasikan di depan umum….kalaupun ada produk USA di pasaran pada waktu itu tentunya produk USA itu berasal dari Negara lain yang di re-ekspor, bagaimana dengan nilai dollar US terhadap rupiah……saya(Atep Nurdjaman) masih ingat ketika jamannya Pak Harto bahwa nilai dollar US adalah sekitar di bawah 4000 rupiah tetapi kemudian melonjak ke 9000 rupiah bahkan pernah mencapai 13000 rupiah per dollarnya ketika jaman REZIM REFORMASI …inikah yang disebut sejahtera….tentunya bukan, mengapa demikian….coba bayangkan berapa cost yang harus dibayarkan oleh Negara RI untuk membiayai lahirnya REZIM REFORMASI setidaknya sekitar 5000-9000 rupiah per dollarnya untuk menekan nilai ekonomi suatu barang dan jasa…berapa riilnya….mungkin anda bisa menghitung…kalau berandai-andai didasarkan penurunan nilai rupiah terhadap dollar adalah sekitar 60%-an asset Negara RI pada jaman rezim Soeharto (anda menyebutnya rezim Soeharto, saya-Atep Nurdjaman menyebutnya jaman keemasan Soeharto atau GOLDEN AGE of SOEHARTO) di jual untuk membidani lahirnya rezim reformasi…tentunya hitungan tersebut adalah secara kasar…..jadi seterusnya kalau hitung-hitungannya adalah pembangunan…maka pada jaman REZIM REFORMASI sekarang ini terjadi kemunduran pembangunan sekitar 60% dari jamannya GOLDEN AGE of SOEHARTO, bagaimana dengan bidang politik……, pada zaman Pak Harto tidaklah ditemukan kasus-kasus politik yang menggangu stabilitas keamanan masyarakat, kalaupun ada masih bisa diatasi dengan baik misalnya timbulnya masalah RMS di Maluku dan masalah GAM (istilah GAM dimunculkan belakangan oleh media masa dulu terkenal dengan disebut pemimpinnya saja) di Aceh yang bisa diatasi dengan baik, bagaimana dengan sekarang…..kalaupun damai tidak terlalu indah menurut saya(Atep Nurdjaman) karena melibatkan mediator dari masyarakat Eropa yang notabene mempunyai kepentingan-kepentingan tertentu dengan pihak Indonesia, bagaimana dengan masalah munculnya partai politik yang begitu banyak….menurut saya(Atep Nurdjaman) yang juga didasarkan atas obrolan orang bahwa munculnya partai-partai politik baru hanyalah hasil rekayasa dari dua kekuatan besar partai yaitu partai Golkar dan partai PDI (yang berubah menjadi partai PDI Perjuangan) untuk melawan partai PPP (Partai Persatuan Pembangunan)…dengan terbentuknya partai yang banyak, Golkar dan PDI Perjuangan berharap massa yang mendukung PPP (Partai Persatuan Pembangunan) akan beralih ke partai lain yaitu partai PAN (Partai Amanat Nasional) atau ke partai PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) atau kepada partai Demokrat atau kepada partai PKS atau ke partai-partai lainnya dengan asumsi bahwa partai lain lebih intelek pemikirannya dan lebih berani padahal mereka adalah pemain-pemain sandiwara yang ulung yang notabene adalah orang-orang dari partai Golkar dan orang-orang dari partai PDI Perjuangan……..bagaimana dengan jaman GOLDEN AGE of SOEHARTO….intrik yang tersebut sebelumnya tidaklah terjadi…mengapa demikian karena dengan tiga partai sudahlah cukup……..coba tilik dengan USA yang partainya hanya terdiri dari dua partai yaitu Partai Republik dan Partai Demokrat..mereka tidak gontok-gontokan…tetapi mengedepankan kepentingan masyarakat USA bukannya mengedepankan kepentingan partainya…siapa yang berkuasa tidak menjadi masalah yang penting adalah kemakmuran rakyatnya, bicara kemakmuran Amerika Serikat (USA) adalah biangnya kenapa demikian karena kekuatan ekonominya terletak pada bidang pertanian yang menjadi basis kesejahteraan penduduk USA dimana bidang tersebut menyumbang sekitar 40% pendapatan Negara yang disusul oleh bidang minyak dan gas…jadi kalau mau mencontoh…contohlah USA…dan hal tersebut telah dilakukan oleh Pak Harto ketika masih memangku jabatan sebagai presiden RI, bagaimana dengan bidang social……jamannya Pak Harto…beliau bisa menekan laju pertumbuhan penduduk dengan dicanangkannya program KB (Keluarga Berencana) yang secara sukarela diikuti oleh rakyat Indonesia…bagaimana dengan sekarang…saya(AtepNurdjaman) kira naiknya jumlah penduduk Indonesia cukup signifikan untuk dikatakan bahwa programnya Pak Harto dengan program KB (Keluarga Berencana) hancur lebur oleh para pejuang reformasi…inikah yang diinginkan jaman REZIM REFORMASI…….anda jangan bilang bahwa reformasi masih dalam proses kalau bicara tentang kemunduruan pembangunan…seharusnya ketika terjadi peralihan orde/jaman proses pembangunan tidaklah mundur..minimal stagnan, bagaimana dengan masalah tenaga kerja…..saya(Atep Nurdjaman) tidak akan bicara hal tersebut karena saya(Atep Nurdjaman) termasuk yang unemployee (yang tidak bekerja saat ini) tentunya hal ini ada hubungannya dengan masalah jumlah penduduk dan kurangnya tersedia lapangan kerja, bagaimana dengan jaman Pak Harto..coba bandingkan sendiri, ……..pada jaman Pak Harto dicanangkan program GNOTA (Gerakan Nasional Orang Tua Asuh) untuk membantu anak-anak yang tidak mampu secara ekonomi untuk sekolah tentunya hal tersebut sejalan dengan program lainnya yaitu program INPRES dan program Wajib Belajar (WAJAR)…bagaimana dengan jaman REZIM REFORMASI adakah hal tersebut…mana ya kalau ada,……bagaimana dengan masalah perladangan berpindah…Pak Harto menyediakan program relokasi bekerja sama dengan ketua adat untuk mengatasi hal tersebut disertai dengan Program Reboisasi dan bahkan Pak Harto dalam program tahunan dan lima tahunannya (APBN dan GBHN) mengalokasikan dana reboisasi yang cukup fantastis jumlahnya untuk mengatasi hal penggundulan hutan akibat perladangan berpindah…bagaimana dengan sekarang…saya(Atep Nurdjaman) kira pemerintah hanya bisa menyalahkan masyarakat tanpa memberi solusi yang transparan dan jelas,……..bagaimana dengan masalah yang tidak kalah krusialnya yaitu masalah minyak….jamannya Pak Harto tidak pernah terdengar antrian panjang dari masyarakat untuk mendapatkan BBM yang dikarenakan stok BBM habis atau langka…..yang ada dulu jamannya Pak Harto hanyalah adalah antrian masyarakat ketika harga BBM yang naik…itupun naiknya harga BBM tidak didemo oleh masyarakat…bagaimana dengan jaman REZIM REFORMASI….hal tersebut karena pada jaman Pak Harto minyak mentah yang ada di Indonesia diolah untuk kepentingan masyarakat Indonesia..bukan dijual ke Negara lain (itu yang saya dengar), ……..bagaimana dengan masalah perbankan yang menimbulkan kekacauan di masyarakat…tentunya anda masih ingat ketika begitu banyaknya kejadian RUSH ketika dimulainya jaman REZIM REFORMASI atau bagaimana dengan masalah lainnya yaitu masalah merger bank-bank yang menimbulkan kekacauan diantara para nasabahnya….hal demikian tidak terjadi di jamannya GOLDEN AGE of SOEHARTO …kenapa demikian karena Pak Harto dapat mengelola keuangan Negara ini dengan baik melalui kebijakan-kebijakan perbankannya dan ekonomi….dapat menekan laju inflasi dan menekan harga nilai tukar dollar terhadap rupiah di kisaran 4000 rupiah-an….hal demikian terjadi karena kepiawaian Pak Harto dalam mengelola hutang luar negeri dimana hutang luar negeri dijadikan sarana mendekatkan diri dengan pihak asing bukannya didasarkan atas kebutuhan akan tersedianya uang untuk biaya pembangunan…kepiawaian inilah yang akhirnya mengantarkan Pak Harto atau Presiden RI Soeharto dijuluki sebagai Bapak Pembangunan Indonesia yang predikatnya diberikan oleh rakyat Indonesia bukannya oleh pemerintah sendiri….beda -kan dengan sekarang? atau sebelumnya?.....bapak apa ya? Bapak Donasi atau Bapak Penghambur-hambur Uang Negara yang mana ya tepatnya…tentunya ini semua berpulang dari ketidakbenaran dari UUD 1945 yang telah empat kali di-amandemen oleh anggota MPR,…..bagaimana dengan masalah kepadatan penduduk…..coba bandingkan hal tersebut melalui program Transmigrasi yang dicanangkan Presiden RI Soeharto dengan sekarang….saya(Atep Nurdjaman) tidak pernah sedikitpun mendengar program tersebut di berita-berita terutama di TV-TV…beda ketika jamannya Pak Harto…..kemana ya para transmigran tersebut,……..bagaimana dengan masalah pers…..masalah pers sudah menjadi-jadi sekarang ini-jaman REZIM REFORMASI…dimana pers sudah tidak bisa mengontrol dirinya sendiri dengan tayangan-tayangan yang melecehkan perempuan…atau ini mungkin program dari kementrian Pemberdayaan Perempuan….apa iya….dulu jamannya Pak Harto masalah tersebut tidaklah muncul karena ada tindakan represif dari pihak pemerintah…bagaimana dengan sekarang…dimana-mana ada sex shop bahkan majalah Playboy…..hei para pejuang reformasi sex-kah yang anda inginkan…anda sudah mendapatkannya ya…he..he..he…saya sarankan di internet aja jangan melalui pers Indonesia dan juga media lainnya serta produk-produk yang dijual di Indonesia ……sedikit informasi dari saya(Atep Nurdjaman) untuk para pejuang reformasi adalah kalau anda belum tahu cara mencari sex-matters saya(Atep Nurdjaman) punya alamat webnya..yaitu tinggal ketik kata kunci sex di searching engine di www.yahoo.com atau di www.google.com atau di www.altavista.com atau lainnya maka akan muncul alamat-alamat web yang bernuansa sex dan anda hei pejuang reformasi tinggal klik itu alamat dan muncullah tubuh-tubuh wanita yang aduhai dan bahenol baik itu hanya berpose telanjang atau bahkan sedang melakukan persenggamaan baik itu softcore(yang biasa, saya(Atep Nurdjaman) menyebutnya) maupun hardcore…silahkan nikmati itu tubuh-tubuh wanita hai pejuang reformasi…itukan yang anda inginkan…sesudah buka internet..hai pejuang reformasi kemudian praktekan kepada alat-alat sex yang anda dapat di sex shop sesuai dengan gaya yang ada di internet yang anda buka……..nikmat ya……kalau saya(Atep Nurdjaman) belum coba…….bisa enggak anda hai pejuang reformasi mengajari saya(Atep Nurdjaman) cara menggunakan itu sex shop dengan baik atau mengajari pentingnya itu sex shop….kalau agama Islam telah mengajari bahwa kalau seseorang sudah matang secara sex dan mampu (anda mampu saya yakin karena anda bisa demo bahkan mendanai demo dan juga anda bisa beli sex tool dan juga bisa browse di internet, kali) secara financial maka kawinlah….bagaimana anda setuju…….hal-hal sex seperti yang saya(Atep Nurdjaman) sebutkan tidak terjadi di jaman Pak Harto,…….bagaimana dengan masalah agama……..jaman dulu aliran sesat oleh Pak Harto itu anggotanya ditangkepin….bagaimana dengan jamannya REZIM REFORMASI tentunya dibiarkan kelayapan anggotanya (dibiarkan melakukan aktifitasnya) yang ditangkepnya hanyalah pemimpinnya,……….bagaimana dengan masalah ormas……saya(Atep Nurdjaman) mendengar bahwa APBD suatu daerah anggaran yang diberikan untuk ormas lebih besar dibandingkan dengan anggaran yang akan diberikan kepada public….bagaimana ini apakah penduduk Indonesia sudah tercatat di semua ormas yang ada di Indonesia sebagai anggota…kalau begitu saya(Atep Nurdjaman) ketinggalan jaman….hal-hal demikian tidak terjadi di jamannya Pak Harto karena Pak Harto mengedepankan kepentingan masyarakat Indonesia bukan mengedepankan kepentingan golongan atau kelompok tertentu………bagaimana dengan PPP (Partai Persatuan Pembangunan) masihkan mendukung gaya kepemimpinan Pak Harto ketika masih jadi presiden RI saya kira masih begitu ya, makanya kalah bersaing dengan partai lainnya…yang saya(Atep Nurdjaman) ingat dulu adalah PPP (Partai Persatuan Pembangunan) selalu mendukung Pak Harto sehingga Pak Harto menjadi Presiden selama 25 tahun karena program-program Pak Harto paling realistis dan punya visi yang jelas tidak seperti lainnya….apakah jaman REZIM REFORMASI tidak ada orang yang punya visi seperti Pak Harto sehingga didukung parpol PPP? saya kira tidak karena UUD 1945 –nya yang sekarang lebih amburadul dibandingan dengan UUD 1945 dulu sebelum di-amandemen sebanyak empat kali,…….bagaimana dengan masalah budaya………..dulu jamannya GOLDEN AGE of SOEHARTO masalah budaya hanyalah masalah kesenian….sekarang masalah budaya sudah dijadikan atau malih warni menjadi masalah keagamaan atau sebaliknya…berapakah jumlah muslim di Indonesia sekarang ini……Islam bukanlah budaya tapi dengan berkedok Islam beberapa pemerintah daerah di Indonesia memberlakukan perda syariat Islam untuk memasung kreatifitas bangsa Indonesia atau mengekang kelompok masyarakat tertentu agar tidak melakukan pemberontakan terhadap pemerintah…mengapa demikian….karena kalau terjadi……Islam akan menjadi Islam Fundamentalis atau Islam Radikal yang notabene dihindari oleh masyarakat International….ini adalah scenario orang-orang tertentu untuk membuat Islam kehilangan penganutnya di Indonesia yang sebenarnya umat Islam Indonesia dulunya adalah umat Islam yang baik tetapi dengan munculnya aturan atau perda syariat Islam maka akan memunculkan kelompok-kelompok Islam yang tidak setuju dengan perda tersebut dan akhirnya mereka disebut sebagai kelompok Islam Fundamental atau kelompok Islam Radikal yang selanjutnya akan dijauhi oleh umat Islamnya sendiri atau juga umat lainnya dan akhirnya kelompok Islam adalah kelompok yang minoritas karena Islamnya sendiri telah kehilangan umat diakibatkan kemunculan kelompok Islam Fundamental atau kelompok Islam Radikal yang dijauhi masyarakat Indonesia yang notabene merupakan hasil bentukan tidak langsung dari perda syariat Islam (hasil bentukannya adalah Islam Fundamental atau Islam Radikal, penuli-Atep Nurdjaman memperjelas arti),…………..bagaimana dengan bidang pertahanan………jaman REZIM REFORMASI masalah pertahanan dan keamanan selalu bertabrakan dengan masalah HAM yang akhirnya tentara kita menjadi mandul dan loyo….tapi jaman Pak Harto tidaklah demikian…mana ada itu daerah yang ingin memisahkan diri, Aceh kah…saya kira tidak…hanya ketidakpuasan masyarakat Aceh atau NAD sekarang terhadap pendistribusian keuntungan minyak dan gas hasil dari bumi Aceh kepada provinsi lain…..hal lainnya tidak menjadi masalah…tapi sekarang masalahnya menjadi lain…1. karena campur tangan asing…2. karena UU Pemerintahan Aceh yang kurang akomodir mengenai masalah pembagian hasil kekayaan bumi Aceh yaitu minyak dan gas yang sebenarnya lebih buruk dibandingkan dulu…kalau dulu sebagian hasil kekayaan bumi Aceh diberikan ke provinsi lain yang “miskin” bila dibandingkan dengan Aceh yang “kaya”…sekarang sebagian hasil kekayaan bumi Aceh tersebut dipegang oleh pemerintah pusat untuk dimiliki oleh…mungkin para partai politik yang berkuasa….3. karena masalah identitas bangsa…mengapa demikian karena Aceh….menurut saya(Atep Nurdjaman)…. bukanlah suatu provinsi dengan ke-otonomiannya tetapi Aceh atau NAD adalah suatu Negara dalam Negara Indonesia…mengapa demikian karena Aceh atau NAD mempunyai system pemerintahan sendiri yang bukan hasil bentukan sendiri tapi hasil bentukan DPR melalui UU Pemerintahan Aceh…anda mengerti…..provinsi lain tidak mempunyai UU khusus mengenai pemerintahan tuh…..kemana tuh UUD 1945 yang telah di-amandemen empat kali tersebut yang menyebutkan bahwa.... Pemerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan yang tercantum dalam pasal 18…….akan tetapi poin pasal 18 ini bersinggungan dengan poin lainnya di pasal yang sama yaitu pasal 18…………menurut saya(Atep Nurdjaman) tidak ada tuh yang namanya OTDA (Otonomi Daerah, mengapa demikian….silahkan amati semua poin dalam pasal 18 tersebut dalam UUD 1945 yang telah di-amandemen sebanyak 4 kali)………...jadi walaupun terdapat pernyataan-pernyataan yang saling bertentangan dalam pasal 18 tersebut saya(Atep Nurdjaman) berani bilang bahwa blue print ke depan untuk setiap provinsi di Indonesia adalah Negara bagian yang nantinya akan membentuk suatu Negara Federal seperti halnya USA, mungkin,……..jaman Pak Harto dimana-mana tidak terjadi anarkisme…mengapa demikian karena pemerintah bersifat represif…tindakan itu benar selama masih menyangkut hal  ketertiban dan keamanan umum…misalnya demo…..yang selalu mengedepankan penghancuran secara masal…atau masalah lainnya ……tetapi di zaman reformasi ini tidaklah demikian yang ada adalah suasana kegembiraan untuk merusak tempat-tempat umum atau tempat-tempat pribadi….mungkin DPR nya tidak membuat aturan yang mengatur masalah demo…atau memang sudah kebablasan karena dilindungi oleh UUD 1945 yang mengedepankan kebebasan berpendapat sehingga masalah ketertiban dan keamanannya tidak dilihat……..………Mengenai kebebasan berbicara atau mengeluarkan pendapat adalah sah-sah saja sebagai tameng para pejuang reformasi untuk menjalankan agenda reformasi –nya akan tetapi kebebasan berpendapat atau berbicara tersebut seyogyanya tidaklah membuat segala bentuk pembangunan Negara Indonesia menjadi terhambat…disadari atau tidak disadari pembangunan Negara RI sudah jauh tertinggal dibandingkan dengan Negara-negara tetangga,…kita harus berterima kasih terhadap pejuang-pejuang reformasi tersebut,………….harus diingat bahwa REFORMASI tidak identik dengan reform fundamental of laws atau UUD yaitu UUD 1945, dulu saya(Atep Nurdjaman) pada tahun 1998-1999 ikut berdemo juga untuk memperjuangkan pemikiran saya(Atep Nurdjaman) yaitu untuk membikin Indonesia lebih baik lagi yaitu dengan mengganti Presiden RI Soeharto pada waktu itu dikarenakan ketua-an beliau…bukan masalah lain….tapi di lapangan ceritanya menjadi lain malah menghujat dan men-cap Presiden RI Soeharto sebagai dalang kebobrokan pemerintah RI padahal menurut saya(Atep Nurdjaman) tidaklah demikian….setelah melihat kenyataan di lapangan demikian saya(Atep Nurdjaman) menghentikan kegiatan demo (pada saat itu saya masih berstatus sebagai dosen di jurusan Biologi FMIPA UNPAD) saya beberapa saat sebelum Pak Harto mengundurkan diri sebagai Presiden RI........alasan lain saya berhenti demo adalah adanya agenda amandemen UUD 1945…yang saya(Atep Nurdjaman) inginkan adalah bergantinya pemimpin yang memimpin bangsa ini bukannya merubah Negara ini……..anda bisa bilang saya(Atep Nurdjaman) adalah ANTI REFORMASI…ya karena saya adalah pendukung kemapanan kenapa demikian karena kemapanan berarti mempertahankan hal-hal yang baik dan diusahakan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya….apakah REFORMASI menjadi lebih baik….saya kira tidak demikian….REFORMASI berarti merubah tatanan yang sudah ada balik ke titik nol dan membangun kembali……REFORMASI identik dengan REBUILD atau membangun kembali dengan sesuatu yang baru………PERLUKAH REFORMASI SAAT INI…tentunya perlu dilakukan kembali yaitu dengan cara REFORMASI SEGALA BENTUK menuju ke arah SISTEM ORDE BARU –nya Pak Soeharto (mantan Presiden Republik Indonesia yang menjabat sebanyak 5 (lima) kali…fantastis bukan? Kalau bukan karena prestasi habis apalagi…..karena rezimkah..saya kira tidak karena suatu rezim membutuhkan dana dan dukungan personel yang wah jumlahnya…..apakah Pak Soeharto punya…saya yakin Pak Soeharto tidak mempunyainya yang ada hanyalah dukungan dan loyalitas dari orang-orang yang berada di sekitar beliau yang mempunyai idealis untuk memajukan bangsa dan Negara ini bukan untuk memajukan kepentingan kelompok atau golongannya……..bagaimana kalau anda setuju kita angkat lagi Pak Soeharto sebagai Presiden RI selanjutnya ataukah Hj. Srihardiyanti R yang jadi presidennya karena yang pastinya mbak TUTUT ini mewarisi visi dan misi Pak Harto………APABILA ANDA SETUJU MAKA mbak TUTUT haruslah di bawah bendera pribadi bukan secara aktif mencari dukungan., calon lain….mungkin tidak akan pernah ada…he…he…….Jadi jelas bahwa sosok atau figure Pak Harto adalah figure yang tepat untuk memimpin bangsa ini kenapa demikian tentunya karena uraian saya(Atep Nurdjaman) di atas yang berupa benchmark dari ORDE BARU yang dipimpin oleh Presiden Soeharto dengan orde REZIM REFORMASI yang dipimpin oleh beberapa presiden. Kekacauan yang terjadi di orde REZIM REFORMASI bukan tanpa sebab tapi biang keladinya adalah bermula di-amandemennya UUD 1945 oleh MPR RI pada tahun 1999 yang dipimpin oleh Amien Rais dkk yang menurut saya(Atep Nurdjaman) secara substansial pasal-pasal yang di-amandemen adalah pasal-pasal yang tidak perlu diamandemen mengapa demikian karena secara garis besar hasilnya sama…baik itu kekuatan hukumnya maupun secara proseduralnya….saya(Atep Nurdjaman) heran mengapa seorang Amien Rais dkk begitu bodoh meng-amandemen pasal-pasal tersebut dengan dalih cerminan keinginan masyarakat…..pasal-pasal tersebut seharusnya diperbaiki bukan diutak-atik redaksionalnya tetapi hasilnya hampir sama kekuatan hukumnya…misalnya masa jabatan presiden yang lima tahun dirubah menjadi empat (4) tahun baru itu signifikan ditinjau dari segi manapun…he…he…he…..Alih-alih telah di-amandemennya UUD 1945 tahun 1999 dan sukses serta diterima oleh masyarakat kecuali saya(Atep Nurdjaman) maka selanjutnya memicu gelombang orang-orang oportunis untuk mengedepankan kepentingan kelompok dan golongannya  melalui amandemen UUD 1945 selanjutnya dengan dalih proses REFORMASI (ingat UUD 1945 tel;ah di-amandemen sebanyak 3 kali sesudah di-amandemen oleh Amien Rais dkk)….akhirnya yang terbentuk adalah hancurnya UUD 1945 secara substansial dan yuridis……..UUD 1945 yang telah di-amandemen 4 kali tidak lebih baik dibandingkan UUD 1945 sebelumnya bahkan UUD 1945 yang di-amandemen 4 kali lebih buruk dibandingkan UUD 1945 sebelumnya (BACA JUDUL PENELITIAN SAYA SELANJUTNYA DI MENU FIKIR SAYA SELANJUTNYA-TERTUANG YANG MERUPAKAN PENELITIAN SAYA TENTANG TINJAUAN KEBENARAN  ATAU DENGAN KATA LAIN ADALAH BENAR KALAU UUD 1945 SEBELUM DI AMANDEMEN DAN UUD 1945 YANG TELAH DI AMANDEMEN 4 KALI  DIREVISI ATAU BAHKAN DIGANTI DENGAN UUD YANG BARU……ANDA BERMINAT DENGAN HASIL PENELITIAN SAYA(ATEP NURDJAMAN) SILAHKAN AJUKAN PENAWARAN ANDA….PRICE AWALNYA SEKITAR 5 TRILYUN RUPIAH…MENGAPA JUMLAHNYA SEBESAR ITU ALASANNYA ADALAH KARENA UNTUK MEMBENTUK REZIM REFORMASI SEKARANG INI DENGAN MENGAMANDEMEN UUD 1945 TENTUNYA SUDAH MENGHABISKAN LEBIH DARI 5 TRILYUN RUPIAH….FAIR ENOUGH KAN)………keburukan UUD 1945 yang telah di-amandemen 4 kali adalah terletak pada begitu luasnya hak-hak pribadi di bumi Indonesia ini yang dilindungi dengan dalih HAM padahal kehidupan bernegara dan bermasyarakat menuntut adanya pembatasan hak-hak pribadi ketika berada dalam lingkungan kelompok atau masyarakat………..jadi biang keladinya adalah HAM itu sendiri yang diterjemahkan secara universal….begitu toh Komnas HAM…..bagaimana dengan pejuang reformasi kabarnya….gimana sudah mencapai klimaks dan ejakulasi…atau mungkin anda mengalami premature ejakulasi seperti layaknya REZIM REFORMASI yang menurut orang-orang terlalu kebablasan……keburukan lainnya dari UUD 1945 yang telah di-amandemen 4 kali adalah begitu besarnya peran partai di segala bentuk kehidupan masyarakat….sepertinya masyarakat itu segala kegiatannya diatur oleh partai………rasanya hidup ini disibuki dengan segala urusan partai…partai ini partai itu melakukan ini melakukan itu kapan istirahatnya ya…tiap hari kampanye…….pastinya biaya kampanyenya diambil dari uang rakyat…mana mungkin partai bisa mendanai sendiri kegiatannya kalau bukan dari uang rakyat atau mungkin dari cadangan devisa Indonesia yang digerogoti sedikit demi sedikit…………..SELESAI SEMENTARA UNTUK DITELAAH DI KEMUDIAN HARI………REVIEW MENGENAI SOEHARTO DENGAN REZIMNYA MASIH BANYAK YANG MEMBUAT NEGARA INI BERTAHAN DARI GEMPURAN KOMUNISME DAN ANARKISME…..SEDANGKAN MENGENAI ORDE REZIM REFORMASI MALAH MEMFASILITASI  BANGKITNYA KOMUNISME DI INDONESIA DAN TIMBULNYA ANARKISME….ITUKAH YANG DISEBUT REFORMASI ….MENURUT SAYA(ATEP NURDJAMAN) ITU ADALAH SETBACK KE MASA SEBELUM ORDE BARU YANG DIPIMPIN OLEH PAK HARTO ….YAITU  SET BACK KE MASA  JAMANNYA SOEKARNO DIMANA PADA SAAT ITU KOMUNISME MERAJALELA DIMANA-MANA…MUNGKINKAH KARENA PDI PERJUANGAN MENGINGINKANNYA YANG NOTABENE DIPIMPIN OLEH MEGAWATI SOEKARNOPUTRI YANG ANAKNYA SOEKARNO………BAGAIMANA DENGAN HATTA….BAPAK PROKLAMATOR LAINNYA….SAYA(ATEP NURDJAMAN) KIRA DIREDAM PERANNYA DI MASYARAKAT DENGAN BERBAGAI KASUS YANG TIMBUL DI KELUARGANYA (JUST ASUMSI SAJA)……………………………………………………………………………

--------------------------------------------------------------------------------------------------

--------------------------------------------------------------------------------------------------

      ……………..dilanjutkan dari awal poin ini (poin 7) Kenapa PPP yang harus menggantikan peran Departemen Agama RI (sebagai lanjutan penjelasan dari poin 6), karena PPP adalah partai yang tidak terlalu mementingkan kekuasaan di pemerintahan sejak jaman orde baru semasa jamannya Pak Harto dimana PPP (Partai Persatuan Pembangunan) tidak terlalu berperan dalam kepemerintahan RI….kenapa demikian karena PPP tidaklah menjamin akan terlaksananya pemerintahan yang mulus …….makanya PPP tidak bernafsu duduk di pemerintahan seperti halnya Golkar dan PDI pada waktu itu (menurut saya)…. yang menjadi pertanyaannya kenapa kepemerintahan tidak mulus seperti prediksi PPP karena pemerintah RI pada waktu itu dikuasai oleh Golkar yang notabene di dalamnya adalah terdiri dari Golkarnya sendiri dan tentara Indonesia yang notabene membutuhkan dana yang besar untuk melangsungkan program manunggal ABRI yang menurut saya(Atep Nurdjaman) itu adalah program untuk membentuk rezim militer di Indonesia…tapi sayangnya hal tersebut tidaklah terjadi karena pada waktu jamannya Soeharto persentase keanggotaan ABRI di MPR diturunkan sebagai dampak terbongkarnya rencana tersebut….mungkin oleh PPP….jadi kita patut berterima kasih kepada PPP yang telah menghindarkan bangsa ini dari bencana yang sangat luar biasa yaitu dengan adanya rezim militer….dimana-mana di dunia ini rezim militer selalu dijauhi oleh rakyat dan selalu ditakuti…..rezim militer identik dengan sifatnya yang represif….jadi yang layak disebut sebagai rezim orde baru SEKALI LAGI SAYA SEBUT REZIM ORDE BARU adalah Golkar dan TNI ABRI pada waktu itu…..jadi tidaklah tepat kalau Pak Harto disalahkan dan disebut sebagai pemasung kebebasan berbicara melalui tindakan represif oleh pejuang reformasi dan oleh pejuang represif hal tersebut disebut sebagai hal mengenai Rezim Soeharto…………..bagaimana hai para pejuang reformasi apa anda mengerti…………siapa pejuang reformasi tersebut ?…….salah satunya adalah KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia)…….bagaimana sudah mengerti….saya dulu pernah mungkin sering berdemo dengan anda semua…….ejakulasinya sudah tuntas…….DO YOU KNOW….CONSPIRACY NOT JUST FOR DO DOING IN ONE NIGHT….YOU SHOULD OBSERVED  FIRST BEFORE TAKE ACTION…..BEFORE YOU ALL REALISED THAT EVERYTHING GOING IN GECKO-MATTERS OPINION COVERED BY RHETORIC…..WHO YOU NOW….STILL KAMMI OR REFORM FIGHTER OR JUST LIKE ME WHOS GET OPINION FROM MANY SOURCE THEN OBSERVED THEN REALISED THAT PAST IS THE BEST  FOR YOU AND ME PERHAPS……HA HA MAYBE WHY…ALWAYS NEW IN KAMMI IN MATTERS OF MEMBERS……DO YOU HAVE BLUE PRINT FOR THIS COUNTRY…PERHAPS YOU HAVE…WHY BECAUSED YOU ALL IS YOUNG GENERATION WHO BECOMING TARGET FOR POLYTICAL AGENDA OF SOME PARTY…BE CAREFULL……YOU ARE YOUNG MOESLIM GENERATION……AND ALSO YOU ALL IS WELL EDUCATED IN MATTERS OF EDUCATION BUT WITHOUT  PASSION IN HEART-HEART DO FEEL SICK…………………..jadi Soeharto bukanlah biang dari kegagalan bangsa ini seperti yang ditudingkan para pejuang reformasi tapi Golkar dan TNI-ABRI lah yang harus dipersalahkan oleh anda semua kalau memang mereka salah….menurut saya ya mereka salah… banyak hal yang mengindikasikan hal tersebut tapi SEKALI LAGI TAPI karena peran PPP dan Pak Harto -lah maka rencana Golkar dan TNI-ABRI yang akan menciptakan rezim militer di Indonesia dapat dikalahkan dan dihilangkan di muka bumi Indonesia……anda semua mengerti……sekarang dimanakah rencana Golkar dan TNI-ABRI  tersebut…tentu sudah ada di lubuk hati yang paling dalam para pejuang reformasi……..tinggal menunggu gunung es –nya mencair….I THINK…JUST BRAIN DISCUSSED ON ME-MYSELF BUT PERHAPS TO BECOMING YOURS ALSO.

8.      Kejelasan mengenai ayat-ayat Al-Qur’an yang benar-benar asli seperti ketika pertama kali diterima oleh nabi Muhammad SAW tentunya diperlukan sehingga proses transfer arti ayat-ayat Al-Qur’an dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia dapat berjalan dengan mulus dan hasilnya dapat dipertanggung-jawabkan TIDAK SEPERTI yang dilakukan Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Depag RI dan partnernya Yayasan Iman Jama Jakarta yang melakukan pencemaran terhadap Al-Qur’an dengan menerbitkan dua versi Al-Qur’an dan Terjemahnya yang berbeda satu sama lain dari segi teks Arabnya…telah dijelaskan sebelumnya di atas…….Semoga PPP dapat mengakomodir umat Islam yang peduli dengan Al-Qur’an yang ingin mendapatkan buku Al-Qur’an yang benar-benar bersih dari hal-hal pencemaran.

9.     JUST ADDING INFORMATION FOR CHRISH PEOPLES…………seperti yang dijelaskan oleh saya(Atep Nurdjaman) dalam penelitian saya(Atep Nurdjaman) yang tercermin dalam judulnya dan juga judul untuk penelitian kali ini….maka sinyalemen saya(Atep Nurdjaman) sangat beralasan yang menyebutkan bahwa Al-Qur’an yang berbahasa Arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia telah mengalami kesalahan dalam proses penterjemahan maka begitu juga halnya dengan kitab Injil kitabnya umat Nasrani yang notabene di Arabnya berbahasa Arab pula………yang kemudian sampai di Indonesia dan oleh orang Indonesia diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang notabene orang Indonesia –nya tidak mampu berbahasa Arab dengan baik….maka selanjutnya adalah kitab Injil yang benar-benar telah melenceng maksud dan inti yang dikandung dalam ayat-ayatnya….belum lagi hal-hal pemalsuan seperti halnya yang terjadi pada buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (dua-duanya, edisi lama dan edisi baru) (HANYA DUGAAN TAPI SAYA YAKIN KALAU SOAL KESALAHAN KETIKA PROSES PENTERJEMAHAN). FINISH NOW for me and you for discussed wrong matters-in terma translation of book of hooly bible BUT tentang CHRIS 2 belum selesai.

10.  SEE U para pejuang reformasi…..behind you is my back….before u me last…..after u me never…..where am i in your thinking….hunt u…..sin or not sin u doing already……..buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan Tahun 2004) merupakan produk dari REZIM REFORMASI  yang jelas telah merubah-rubah ayat Al-Qur’an dari segi teks bahasa Arabnya yang utama sedangkan dari segi terjemahnya jelas hampir sama dengan buku edisi sebelumnya hanya ditambahkan di sana-sini…he he  

 

185.  Kejanggalan dan kesalahan yang terdapat di dalam Al-Qur’an, ke-185

Surat Al Baqarah (2) : 162

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):

Mereka kekal di dalam laknat itu; tidak akan diringankan siksa dari mereka dan tidak (pula) mereka diberi tangguh

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

Mereka kekal di dalamnya (laknat), tidak akan diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan

 

dan surat Ali Imran (3) : 88

THE ARABIC AVAILABLE IN PDF FILES TO CONFIRMED CONTENTS............CONTACT ME-MYSELF(ATEP NURDJAMAN) ON MY ADDRESS THAT SHOWN ON BOTTOM THIS PAGE OR ON ..............MY ADDRESS.....................HAVE A NICE DAYS FOR PRAY AND PRAY ACTED OTHERS.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990):

Mereka kekal di dalamnya, tidak diringankan siksa dari mereka, dan tidak (pula) diberi tangguh.

Artinya (versi Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004….sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004):

Mereka kekal di dalamnya, tidak akan diringankan azabnya, dan mereka tidak diberi penangguhan.

 

Pembahasan-185

Ayat-ayat di atas yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162 dan ayat Ali Imran (3) : 88 yang telah dibahas sebelumnya di poin 184 akan dibahas kembali agar kita (termasuk saya:Atep Nurdjaman) bisa mengingat dan mendalaminya untuk dijadikan sandaran dan pedoman-tujuan yang ingin dicapai untuk mendalami seluruh isi Al-Qur’an. Ayat-ayat ini dari segi arti/terjemah dan tafsiran tidak menyalahi, menurut saya-opini pribadi tapi tidak melihat apakah cara menerjemahkan ayat tersebut dari teks Arabnya ke dalam bahasa Indonesia itu benar ataupun salah sedikit atau-untuk yang ini banyak. Akan tetapi apabila dibandingkan ayat-ayat tersebut satu sama lain dari segi teks Arabnya kita (termasuk saya:Atep Nurdjaman sebagai peneliti dan penulis) akan terkejut melihat begitu persisnya ayat tersebut satu sama lain hanya tanda kecil yang membedakannya yang saya sendiri(Atep Nurdjaman) tidak tahu arti/terjemah ataupun tafsirannya. Sedangkan dari sudut arti/terjemah dan tafsirannya dari kedua ayat tersebut mempunyai penafsiran bahwa Allah SWT akan memberikan balasan terhadap orang yang melanggar perintahnya dengan menempatkan orang tersebut di dalam neraka dengan tidak diringankan siksanya dan tidak pernah diberi penangguhan untuk siksaan tersebut. Kembali ke pokok permasalahan bahwa ayat-ayat tersebut mempunyai teks Arab yang hampir sama-persis tetapi berbeda tanda, mungkin tanda seperti yang tercantum di ayat ke-162 dari surat Al Baqarah (2) mempunyai arti tersendiri (dugaan penulis:Atep Nurdjaman setelah mengamati berbagai bentuk kalimat di dalam Al-Qur’an yang mana tanda-tanda kecil tercantum sebagai bagian dari pernyataan ayat yang diamati). Penulis telah menemukan sekitar 52 lebih  tanda-tanda kecil yang tersebar di Al-Qur’an dan bahkan mungkin lebih bila penulis lebih teliti mengamatinya, untuk lengkapnya bisa dilihat di penjelasan berikutnya di poin no 990……………………..lihat lagi nomornya. Dari kedua ayat itu yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162 dan ayat Ali Imran (3) : 88 saya(Atep Nurdjaman) berkeyakinan salah satu dari ayat tersebut dibikin orang dikarenakan kondisi yang saya sebutkan di atas. Tidak mungkin Allah SWT membikin ayat yang ganda-persis untuk disampaikan kepada umat Allah SWT, sayangnya saya tidak bisa menentukan  siapa pencipta dan ayat yang mana yang hasil bikinan pencipta tersebut. Kita harus hati-hati di dalam menentukan mana yang benar, harusnya di teliti dengan cara membandingkan dengan teks asli Arabnya yang di Arab Saudi, mungkin. Penentuan ayat benar merupakan wewenang penyimpan teks asli Arab-Al-Qur’an.

TAMBAHAN UNTUK PEMBAHASAN-185

1.      Dari kedua versi terjemah di atas telah terjadi pemposisian kata tertentu dari kata yang merupakan hasil terjemah langsung dari teks bahasa Arabnya menjadi kata tertentu yang ditempatkan dalam tanda kurung sebagai penjelasan yang bukan merupakan hasil terjemah langsung dari teks bahasa Arabnya ATAU SEBALIKNYA. Kejadian yang tersebut sebelumnya  terjadi pada buku Al-Qur’an dan Terjemahnya ( Depag RI , Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004)

2.      Hal demikian tentunya perlu penjelasan yang jelas dari penterjemah karena akan mengakibatkan kesalahan persepsi dari pembaca

3.      Ditinjau dari segi arti/terjemah dan tafsir ayat tersebut di atas didasarkan atas ayat-ayat tersebut yang merupakan hasil penyempurnaan terjemahan dari buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) menjadi buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) adalah benar TAPI ditinjau dari kembarnya ayat tersebut di atas maka tidak dapat dibenarkan, selanjutnya akan diterangkan dalam catatan di bawah ini

Catatan:DIMODIFIKASI KARENA PERLU-YANG DIMODIFIKASI HANYA NAMA AYAT SESUAI AYAT YANG DIBAHAS DAN MASALAH TAMBAHAN YANG TIMBUL:

Seperti tercantum di atas bahwa ada sepasang ayat yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162 dengan ayat Ali Imran (3) : 88 mempunyai kesamaan baik itu dari segi teks bahasa Arab maupun teks bahasa Indonesia dengan sedikit perbedaan yang sangat kecil baik itu tanda-tanda kecil maupun-sedikit dikurangi makna tahapannya (atau dengan kata lain kata tersebut seharusnya disebut ditulis sebagai ataupun) penambahan kata-kata sebagai keterangan tambahan yang ditempatkan di hasil terjemahnya yang menyatu dengan ayat tersebut seolah-olah terjemah langsung dari teks bahasa Arabnya ataupun keterangan tambahan yang ditempatkan di dalam tanda kurung oleh si penterjemah tetapi bukan merupakan  hasil terjemah dari teks bahasa Arabnya dan tidak menyatu dengan ayat tersebut tetapi tafsirannya akan mempengaruhi keseluruhan tafsiran ayat tersebut. Walaupun perbedaan-perbedaan yang disebutkan di atas bisa menimbulkan persepsi yang bermacam-macam saya mengkategorikan sebagai ayat-ayat yang serupa karena inti dari ayat-ayat yang dimaksud sama. Pengkategorian ini mempunyai dampak bahwa ayat-ayat itu disebut pengulangan ayat-ayat Allah SWT yang ditempatkan di dalam surat yang lain; orang beranggapan bahwa-tidak termasuk saya:Atep Nurdjaman-penulis pengulangan-pengulangan ayat-ayat yang sama itu disengaja oleh Allah SWT dengan maksud agar dapat lebih dimengerti dan meresap ke dalam pikiran si pembaca dan yang mempercayainya, sayangnya pendapat sebagian besar umat muslim-tidak termasuk saya:Atep Nurdjaman itu salah berdasarkan hasil telaah dari ayat-ayat yang diduga menjadi argumen kebanyakan orang-tidak termasuk saya-penulis:Atep Nurdjaman  yaitu  ayat Az Zumar (39) : 23 yang mempunyai tafsiran-dibahas kemudian setelah pencantuman lengkap kutipan-- dari kutipan-seluruhnya yang mempunyai bunyi “Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.”, dari ayat tersebut dapat ditarik tafsiran bahwasanya Allah SWT telah menurunkan Al-Qur’an (ingat!Al-Qur’an yang berarti terdiri dari ribuan ayat yang tepatnya 6236 ayat berdasarkan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, tahun 1998), itu yang disebut buku-kitab,orang;kebanyakan:senang menyebutnya Al-Qur’an) yang benar-benar persis, untuk kata serupa (saya menafsirkan sebagai kata persis sebagai kata gantinya yang terdapat di ayat ke-23 dari surat Az Zumar (39), penulis:Atep Nurdjaman) si penterjemah memberi keterangan tambahan dengan kata-kata mutu ayat-ayat yang ditempatkan di dalam tanda kurung-kata-kata tersebut yaitu kata-kata mutu ayat-ayat saya tidak menafsirkannya karena itu hasil karangan si penterjemah bukan dari Allah SWT dan lagian selain serupa atau persis (saya menambahkan padanan kata untuk kata serupa, penulis:Atep Nurdjaman untuk memperjelas) juga berulang-ulang, dari uraian tersebut mengandung tafsiran bahwa ada Al-Qur’an dengan berbagai tipe yang berjenis-jenis tapi isi secara keseluruhannya sama satu dengan yang lain dan kesemuanya diturunkan langsung kepada nabi Muhammad SAW dengan perantaraan malaikat Jibril, INI TIDAKLAH DIBENARKAN KARENA YANG SAYA(ATEP NURDJAMAN:PENULIS YANG JUGA PENELITI SEKALIGUS PENG-KLAIM AL-QUR’AN TERHADAP PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA YANG MENGATUR KEBIJAKAN PENDISTRIBUSIAN AL-QUR’AN KE MASYARAKAT)  JUMPAI ADALAH AYAT-AYAT (BUKAN SELURUH AYAT YANG TERDAPAT DI DALAM AL-QUR’AN) TERTENTU DI SURAT TERTENTU PULA YANG DIULANG-ULANG DARI SEGI TEKS BAHASA ARABNYA ATAUPUN TEKS BAHASA INDONESIA DAN SEDIKIT MODIFIKASINYA UNTUK MENGELABUI PARA PEMBACA INI BERAKIBAT ORANG-PARA PEMBACA TIDAK PEDULI LAGI TERHADAP AL-QUR’AN WALAUPUN TERDAPAT KESALAHAN-KESALAHAN TERSEBUT. Selain itu ayat ke-23 dari surat Az Zumar (39) yang kutipan-sebagian berbunyi “…………itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya ……………” yang mempunyai tafsiran bahwa Allah SWT menurunkan firmannya kepada umat manusia melalui nabi Muhammad SAW –sebelumnya melalui malaikat Jibril dimana firman-firmannya itu berbentuk ayat-ayat yang dikemas dalam bentuk buku-kitab, di ayat tersebut disebut sebagai kitab dimana kitab tersebut dijadikan pentunjuk bagi orang-orang yang dikehendak oleh Allah SWT, ini tidaklah dibenarkan dikarenakan pula bahwa Al-Qur’an yang diturunkan ke dunia bukanlah untuk orang-orang, kelompok-kelompok, entahlah apapun namanya yang jelas sekumpulan orang-orang tertentu saja melainkan untuk semua umat manusia. Selain lagi itu bagian “…………….Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya. dari ayat Az Zumar (39) : 23 mempunyai tafsiran bahwa Allah SWT itu termasuk, dimasukan ke dalam golongan yang menyesatkan orang-manusia padahal yang sering dan selalu menyesatkan adalah syaitan, tidaklah mungkin Allah SWT itu sejajar dengan syaitan yang merupakan mahluk ciptaan Allah SWT. Pastilah ayat ini (ayat Az Zumar (39) : 23) dibikin orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengelabui para pembaca agar hasil karyanya dapat diakui oleh para pembaca sebagai bagian dari Al-Qur’an yang notabene dari Allah SWT c.q malaikat Jibril c.q sub nabi Muhammad SAW untuk selanjutnya harapan pembuat ayat-ayat palsu tersebut (ayat Az Zumar (39) : 23 dan lainnya-penulis:Atep Nurdjaman yang menyatakannya bukan orang lain.Harus,disadur juga ditulis demikian,Lengkap tulisannya) dapat menghancurkan umat Islam di dunia. Istighfar!!!!

Tambahan Catatan

1.  Terjadi perbedaan terjemahan (teks bahasa Indonesia) antara  buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) dengan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) pada ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu masing-masing:

      Arti (versi buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia, Tahun 1998….sertifikat berbahasa Arab nomor P.III/T1.02.1/66/1990) untuk ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu :

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (mutu ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah, itulah petunjuk Allah dengan kitab itu. Dia menunjuki siapa yang di kehendaki-Nya. Dan barang siapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorangpun pemberi petunjuk baginya.”

      Arti (versi buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Departemen Agama Republik Indonesia , Tahun 2002-diterbitkan Tahun 2004…. sertifikat berbahasa Arab nomor BD.III/TL.02.1/339/2004) untuk ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu :

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayat) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah, itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat memberi petunjuk.”

      Perbedaan (yang digaris bawahi) telah membuktikan bahwa Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Depag RI telah melakukan kesalahan yang fatal, kesalahan dimana, apakah di buku edisi baru ataukan di edisi lama menurut saya(Atep Nurdjaman) sama-sama menyesatkan umat, telah dibahas sebelumnya. Asmaul husna Allah SWT menyebutkan bahwa Allah SWT adalah Maha Penolong artinya bahwa Allah SWT adalah penolong bagi semua umat kecuali orang kafir, pertolongan tersebut berlaku sama untuk semua umat yaitu dalam bentuk hidayah atau petunjuk, kesamaan ini tentunya didasarkan kepada sifat Allah SWT yang Maha Adil, sehingga semua umat dapat mengatasi segala persoalannya, jadi pernyataan ini tentunya akan bertentangan dengan pernyataan yang terdapat dalam ayat tersebut di atas di versi tahun 2002-terbitan tahun 2004 dimana disebutkan bahwa Allah SWT membiarkan sesat (lihat kata dibiarkan sesat yang digarisbawahi) yang arti/terjemah atau tafsirnya adalah bahwa Allah SWT telah membiarkan umat nya sesat dan tidak memberikan pertolongan dimana pertolongan itu adalah dalam bentuk hidayah, ini berarti bahwa Allah SWT bukanlah Yang Maha Penolong dan juga Allah SWT yang bukan Maha Adil, tentunya hal tersebut bertentangan dengan dua Asmaul husna –nya Allah SWT yaitu Allah SWT Yang Maha Penolong dan Allah SWT Yang Maha Adil, bagaiman Lajnah…anda mengerti, kalau enggak berarti kalian semua bego dan tolol.

2.   Selain perbedaan yang telah dibahas di atas juga terdapat kesamaan antara buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) dengan buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) pada ayat Az Zumar (39) : 23 yaitu dalam hal Al-Qur’an yang serupa (telah dibahas), tentunya hal tersebut adalah tidak mungkin dimana ada Al-Qur’an yang serupa karena Allah SWT tidak menurunkan banyak Al-Qur’an bahkan didasarkan ayat tersebut tidaklah mungkin Allah SWT  menurunkan ayat-ayat yang sama (isi dan kalimatnya-kembar, penulis menambahkan, penulis adalah Atep Nurdjaman).

3.   Dari kedua poin tersebut, poin 1 dan poin 2 maka dapat disimpulkan bahwa ayat Az Zumar (39) : 23 baik yang terdapat dalam buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) maupun buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004) adalah ayat yang dibikin orang untuk mengelabui umat muslim di seluruh dunia. Ayat tersebut tidak bisa dijadikan sandaran atau justifikasi untuk adanya ayat-ayat Al-Qur’an yang serupa-sama persis baik teks bahasa Arabnya maupun teks bahasa Indonesia .

4.   Ayat Az Zumar (39) : 23 adalah ayat palsu yang dibikin orang

5.   Pasangan ayat berikut ini yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162 dengan ayat Ali Imran (3) : 88 adalah ayat-ayat yang serupa yang tidak ada landasan hukumnya untuk disebut sebagai ayat yang diulang-ulang karena ayat Az Zumar (39) : 23 –nya adalah ayat palsu

6.   Jelas bahwa salah satu dari pasangan ayat berikut ini yaitu ayat Al Baqarah (2) : 162 dengan ayat Ali Imran (3) : 88 adalah palsu atau mungkin pasangan ayat tersebut palsu, wallalhu alam

7.   Lajnah Pentasbih Mushaf Al-Qur’an Depag RI dan mungkin juga partnernya yaitu Yayasan Iman Jama Jakarta telah melakukan praktek penipuan terbesar dijagat ini terhadap umat muslim di seluruh dunia dengan menerbitkan kedua buku Al-Qur’an tersebut yaitu buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 1998) serta pula buku Al-Qur’an dan Terjemahnya (Depag RI, Tahun 2002-diterbitkan tahun 2004).

 

PREVIOUS PAGE - NEXT PAGE


Atep Nurdjaman, DR™

Address : Jln. Cimindi Utara No.45 Rt 03 Rw V Kelurahan Campaka

                   Kecamatan Andir Kodya Bandung - Indonesia Zip Code 40184

Phone     : Code Country-22-6079224, ::Founder of RAN 

E-mail-1  : atepnurdjamanonresearch@yahoo.com

E-mail-2  : atepn@bdg.centrin.net.id